Nopian juga menerangkan, dari 2.06 CJH Bengkulu Utara yang akan berangkat, sebagian diantaranya adalah jemaah risiko tinggi lantaran lanjut usia (lansia).
Sehingga Kemenag meminta mereka menyiapkan diri. Terutama kesehatan, dan bagi calon jemaah haji yang memiliki penyakit bawaan.
“Jangan sampai kondisi kesehatan mengganggu jalannya ibadah saat di tanah suci nanti,” sebutnya.
BACA JUGA:CPNS 2024, Pemprov Bengkulu Incar Sarjana Teknik dan Hukum
Kemenag juga akan berkoordinasi dengan tenaga medis kloter masing-masing calon jemaah haji.
Terutama terkait obat-obat yang memang dikonsumsi rutin bagi para jamaah yang memiliki penyakit bawaan.
“Jemaah yang memiliki penyakit bawaan, lansia juga kita hindari untuk tidak terlalu banyak beraktifitas diluar kegiatan haji.
Meskipun tidak terlalu terik, namun saat ini cuaca di Mekkah dan Madinah cukup panas berkisar antara 38 sampai 40 derajat.
Hal ini bisa menguras tenaga jamaah yang melaksanakan ibadah jika tidak menyiapkan diri.
“Kita berdoa agar nantinya cuaca lebih sedikit lebih sejuk lagi sehingga jemaah tidak terlalu mudah kelelahan saat melaksanakan ibadah,” terangnya.
Selain itu, jemaah yang memang sudah tergolong lanjut usia juga sebagian berangkat dengan mahramnya.
Sedangkan bagi yang tidak berangkat dengan mahram akan tetap mendapatkan pengawasan dari petugas kloter.
BACA JUGA:Catat Jadwal Perjalanan Haji Tahun Ini, Penerbangan Pertama Jemaah Haji Dimulai 12 Mei
Termasuk dari rekan-rekan calon jamaah haji yang nantinya berada dalam satu kelompok keberangkatan yang sama.
“Kita tentunya berdoa agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya. Maka kita tekankan pada calon jemaah haji untuk benar-benar mempersiapkan diri terutama kesehatan dan meningkatkan ibadah,” pungkas Nopian.
Sekadar mengetahui, tahun ini calon jemaah haji reguler di Bengkulu Utara sebanyak 192 orang.