“Dorongan dalam bentuk pengenalan langsung kami lakukan untuk penyelesaiaan kami serahkan pada pelaku usaha,” ujar Nurlia.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Jamin Kebebasan Beribadah Umat Beragama, Vihara Rukun Maitreya Diresmikan
BACA JUGA:Unik! Penyebaran Islam Melalui Walisongo di Indonesia
Selain pengenalan secara brand atau merek, pihak Diskop UMKM melakukan tes ketika bazar digelar.
Kemudian nantinya akan ada perbaruan kualitas mulai dari rasa dan juga kemasan disarankan sebab hal tersebut dianggap penting.
Saat ini konsumen lebih menginginkan hal yang instan, maka dari itu publikasi lewat media sosia sangat penting untuk peningkatan mutu.
“Dunia maya menjadi solusi jitu di zaman sekarang untuk melakukan gebrakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas suatu UMKM,” jelas Nurlia.
Ditempat terpisah Eva Purwanti (21) pelaku UMKM makanan di Kota Bengkulu mengungkapakan bahwa untuk pempublikasian memang perlu dan juga pemilihan objek usaha.
“Pemilihan objek memang penting selain publikasi, sebab hal tersebut kunci,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya jika UMKM makanan, cita rasa dan tampilan sangat perlu. Percuma kalau kedua aspek memiliki nilai lebih tetapi segi rasa nol, maka semuanya harus berimbang.
“Semunya harus imbang baik rasa, publikasi dan pemelihan objek, karena hal tersebut tak bisa terpisah,” tutup Eva.