Yang lahannya banyak dibuka oleh masyarakat, membuat kontur tanahnya tidak kuat dan rentan terjadi longsor," jelas Yanto.
Yanto membeberkan, pada hari Rabu 21 Februari yang lalu adalah bukti nyata kenapa Kaur menjadi wilayah yang rentan terkena bencana banjir dan longsor.
Hujan deras yang melanda mengakibatkan bencana terjadi di beberapa wilayah Kaur.
BACA JUGA:Bakal Rekrut Ulang Badan Adhoc, Ini Penjelasan Bawaslu Kepahiang
Bahkan kerugian akibat bencana tersebut mencapai Rp150 juta lebih.
Di Kecamatan Kinal salah satunya, 10 orang petani mengaku mengalami kerugian hingga Rp61 juta.
Petani yang merugi tersebut diketahui menanam cabai, jagung dan juga pala.
Mereka mengaku pasti mengalami gagal panen.
BACA JUGA:Parpol Buka Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bengkulu Selatan
Karena lahan pertanian mereka rata akibat disapu banjir beberapa waktu yang lalu.
"Saat banjir beberapa waktu yang lalu ratusan warga terdampak, dan kerugian mencapai ratusan juta," sampai Yanto.
Selain menyebabkan kerugian materi, pada saat bencana alam tersebut 2 warga Kaur, juga meninggal dunia.
Lantaran hanyut terbawa banjir dan juga longsor.
BACA JUGA:Lambung Rusa yang Mati Ditemukan Kantong Kresek
Atas kejadian ini, Yanto mengimbau kepada masyarakat Kaur pada saat hujan deras melanda supaya lebih waspada.
Apalagi beberapa hari terakhir hujan masih melanda Kaur, meskipun tidak deras dan lama seperti yang menyebabkan kejadian banjir dan longsor beberapa waktu yang lalu.