Sedangkan golongan umur sebanyak 277 pasien DBD tersebut, sebanyak delapan pasien berumur satu tahun, sebanyak 14 orang berumur 1 sampai 4 tahun, sebanyak 71 orang berumur 5 sampai 14 tahun, sebanyak 102 orang berumur 15 sampai 44 tahun, sebanyak 32 orang berumur lebih 44 tahun
"Tapi ini masih tekatagori dapat di kendalikan sebab sejauh ini baru dua korban yang meninggal dunia karena kasus DBD yang ada di Kabupaten Mukomuko, sepanjang tahun 2024 ini," terang Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, S.KM.
Ruli sebelumnya juga menjelaskan, jika dilihat dari jumlah kasus DBD pada tahun ini kemungkinan akan mengalami peningkatan.
Di mana hal tersebut setelah dilihat perbandingan pada periode yang sama di tahun 2023 lalu.
Meningkatnya kasus DBD ini, kuat dugaan karena adanya pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Sebagai upaya untuk menekan jumlah kasus DBD. Dinkes meminta lagi partisipasi seluruh masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit demam berdarah dengue di lingkungan masing-masing.
Sebab dari ratusan kasus DBD yang ada di daerah Mukomuko, setelah dilakukan survei oleh petugas Dinkes Mukomuko dan seluruh Puskesmas di wilayah kerja masing-masing, rata-rata lingkungan kurang bersih.
Yang saat ini telah dimulai melakukan penanganan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.
"Saat petugas kita melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang ditemukan kasus DBD memang di beberapa rumah lingkungannya kurang bersih.
Maka dari itu langsung kami lakukan penanganan dengan pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal di sekitar rumah warga tersebut," tandasnya