Hal ini dibenarkan oleh Kepala Kantah Seluma, Mursidno, S.SiT, MH,C.Med melalui Kasi Penataan dan Pemberdayaan, Roni Hartono.
BACA JUGA:3 Minggu Kantor Desa Disegel Warga, Pemdes Dusun Baru Kerja di Rumah
BACA JUGA:Jaga Gigi Anak, Hindari Makanan Ini
Dikatakannya dalam giat tersebut untuk mendorong potensi usaha kegiatan penataan akses di Kabupaten Seluma.
Lalu pendampingan peningkatan nilai tambah ekonomi masyarakat.
Forum petani bersatu merupakan subjek penerima manfaatnya.
“Gerakan sinergi reforma agraria ini berlangsung secara serentak se Indonesia.
Pada intinya ini bentuk komitmen kami untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui reforma agraria,” jelas Roni Hartono.
Sementara itu, Ketua Kelompok Forum Petani Bersatu, Marlena mengaku bersyukur mendapat bantuan ini.
Diceritakannya bahwa pada awalnya mereka membentuk kelompok ini karena ada Dosen dari Universitas Bengkulu yang membuka wawasan mereka untuk membuka peluang usaha pada 2018.
Seiring berjalannya waktu, usaha poktan ini mengalami pasang surut, sehingga belum sempat mendapatkan keuntung besar, sudah terlanjur vakum.
Marlena menjelaskan bahwa anggota kelompok ini ada sekitar 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu.
Pada awalnya mereka juga memiliki rumah produksi, namun akhirnya hancur saat terjadi bencana alam banjir beberapa waktu lalu.
Pada akhirnya kelompok ini sementara menjadikan rumah Marleni sebagai rumah produksi.
Untuk mempertahankan usaha, mereka memulai dengan iuran setiap anggota sebesar Rp10 ribu setiap ingin produksi.
“Untuk pemasaran sudah mencoba, baik mengikuti pameran dan event event UMKM hingga Kota Bengkulu,