Tak bisa terus berdiam diri, perwakilan warga pun sudah melayangkan protes mereka kepada Komisi III DPRD Kepahiang, Senin 23 April 2024 lalu.
Di hadapan wakil rakyat tersebut, warga meminta dukungan dewan terhadap keresahan warga.
Tak ada permintaan warga, mereka hanya meminta tambang pasir yang ada di sekitar pemukiman warga ditutup.
Ashari (48), salah satu perwakilan warga Desa Lubuk Penyamun khawatir jika tambang pasir tak segera ditutup akan mempercepat kerusakan di sekitar pemukiman warga.
"Karena sudah jelas, banyak dampaknya jika tak segera ditutup. Jalan rusak, masalah air bersih hingga ancaman longsor pasti akan kami temui lagi jika tambang ini tak segera ditutup," tegas Ashari.
Persoalan tambang pasir di Desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi bukanlah hal yang baru.
Aparat kepolisian pun, sudah berulang kali melakukan penutupan terhadap aktivitas penambangan di sana.
BACA JUGA:Mantan Bupati Seluma Kembali Diperiksa Jaksa, Terkait Dugaan Korupsi Kasus Ini
Seperti yang dilakukan pada 2014 dan terakhir ditutup lagi pada 2021 lalu. Entah kenapa, aktivitas penambangan berjalan lagi sebagaimana keresahan yang disampaikan warga Desa Lubuk Penyamun belakangan ini. (*)