KEPAHIANG, KORANRB.ID - Emak-emak berdaster semprot seorang pria yang diduga pekerja tambang pasir di Desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.
Terekam luas dalam video berdurasi 2 menit 42 detik lewat akun facebook Azril Riskiy Alfariq, Rabu 24 April 2024 tersebut emak-emak berdaster dilapisi jaket cokelat membuat seorang pria terdiam seribu bahasa.
Emak-emak tersebut diketahui merupakan salah satu warga Perum Putra Bahari Desa Lubuk Penyamun, yang lokasinya tak jauh dari areal tambang pasir.
Dengan emosi menyala, warga meminta pekerja tambang menghentikan aktivitas penambangan yang telah meresahkan tersebut.
BACA JUGA:Kebakaran Mes Akpol di Asrama Polisi Kebun Geran Sudah Padam
Cek-cok antara warga dan pekerja tambang ini sendiri, terjadi di jalan masuk menuju areal tambang pasir Desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi.
"Tambang ini bikin longsor rumah kami. Siang malam kami cari uang untuk mendirikan rumah. Kalian enak saja. Kalau memang punya uang, beli semua areal tambang dan rumah kami ini untuk dibuka jadi tambang semua," geram warga.
Terus mendapat cecaran emak-emak berdaster, seorang pria yang diperkirakan merupakan pekerja tambang pasir tak bisa berkata-kata.
Masih berada di atas sepeda motor, pria tadi tanpa melepaskan helm hanya bisa terus merekam apa yang disampaikan warga tadi.
BACA JUGA:Ibu Diduga Jual Anak di Rejang Lebong, Pernah Digerebek Warga, Lagi Bercinta di Tempat Pemandian UmumDi akhir video, tampak pekerja tambang berusaha menjauh dan meninggalkan emak-emak berdaster di lokasi.
Protes warga Desa Lubuk Penyamun ini sendiri, terus disuarakan sejak lama namun tetap saja tak ada penindakan dari pihak terkait.
Warga kian geram, penolakan keberadaan tambang pasir yang diperkuat dengan penandatanganan seluruh warga di atas surat pernyataan tetap saja tak digubris.
Malah, pihak pengelola tambang kian percaya diri menjalankan aksi penambangan.
BACA JUGA:Catat! 111 PPPK Kabupaten Bengkulu Tengah Dilantik Senin 29 April 2024
Hal ini ditunjukkan dengan adanya keberadaan alat berat milik CV Trans Mandiri di sekitar lokasi penambangan.