Oleh karena itu, kita harus lebih mencintai produk dalam negeri guna mengurangi nilai produk impor.
Tentu saja sikap bahwa produk dalam negeri sama kualitasnya dengan produk luar negeri akan semakin meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk dalam negeri dan bila berhasil membuka peluang besar untuk ekspor ke luar negeri.
4. Perekonomian AS Bertumbuh Faktor perekonomian AS yang semakin kuat tentunya berdampak signifikan terhadap nilai tukar Rupiah.
Semakin kuat perekonomian AS, maka semakin besar kemungkinan nilai tukar rupiah terdepresiasi.
Apalagi sejak AS menerapkan kebijakan ekonomi tapering, baik sebagai langkah mengurangi kuantitatif easing atau menaikkan suku bunga negara untuk mengurangi pasokan dolar.
BACA JUGA:Hasil Lengkap 8 Besar dan Jadwal Semifinal Piala Asia U23, Uzbekistan jadi Lawan Berat Timnas
Sebagai negara berkembang, Indonesia dapat dengan mudah kehilangan nilai akibat terus menerusnya tekanan mata uang asing.
Apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan nilai Rupiah Sebagai warga negara yang baik, tidak ada salahnya untuk selalu bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan nilai tukar Rupiah.
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan, dimulai dengan tiga langkah sederhana ini.
1. Membeli produk dalam negeri Dari penjelasan di atas kita sudah melihat bahwa semakin banyak barang impor maka nilai tukar rupiah akan semakin murah.
Oleh karena itu, langkah sederhana yang dapat kita lakukan bersama adalah dengan mengurangi pembelian produk impor.
BACA JUGA:Jaga Kadar Gula Darah, Ini 7 Manfaat Bayam Merah yang Jarang Diketahui
Mari kita tanamkan rasa keterikatan dan rasa bangga terhadap produk dalam negeri yang kualitasnya sebanding dengan produk luar negeri.
Jika bukan kita yang menggunakannya, siapa lagi?
Langkah ini juga dapat membantu mengembangkan sektor bisnis negara dan tentu saja mengurangi tingkat pengangguran.
2. Penanaman Modal Dalam Negeri Nilai tukar Rupiah belum tentu turun dan investasi Anda akan merugi.