ARGA.MAKMUR, KORANRB.ID – Dalam satu tahun terhitung tahun 2022 hingga tahun 2023, jumlah hutan di Bengkulu berkurang hingga 21.929,58 Hektar.
Sepanjang tahun 2023 juga, Provinsi Bengkulu Cukup sering terjadi banjir.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik menyebutkan hanya terjadi 11 kali banjir di Provinsi Bengkulu.
Namun data tersebut adalah banjir yang terbilang besar dan merata di seluruh kabupaten atau wilayah.
BACA JUGA:2 Kelurahan di Kota Bengkulu Direndam Banjir, BPBD Soroti Saluran Air Tersumbat
Namun diyakini jumlah banjir yang terjadi sepanjang tahun 2023 di Provinsi Bengkulu lebih besar lagi jika dilihat banjir lokal yang terjadi di beberapa wilayah baik di Kabupaten maupun kota di Provinsi Bengkulu.
Bahkan banjir tersering terjadi di wilayah Kota Bengkulu.
Terutama wilayah yang memang rawan banjir seperti di wilayah yang dekat kawasan sungai seperti kawasan Rawa Makmur dan Kelurahan Tanjung Agung.
Bahkan beberapa daerah kawasan padat penduduk atau padat pemukiman seperti Kelurahan Tanah Patah juga kerap menjadi tempat langganan banjir jika curah hujan meningkat.
BACA JUGA:Penyebab Banjir dan Longsor di Bengkulu, Ini Penjelasan Dosen Kehutanan Unib
Bahkan tak jarang banjir yang terjadi di Kota Bengkulu membuat akses masuk ke Kota Bengkulu terutama dari Kabupaten Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara tertutup lantaran seluruh titik pintu masuk tertutup banjir.
Salah satu penyebab banjir adalah pembalakan hutan besar-besaran.
Ini menyebabkan berkurangnya jumlah hutan di Provinsi Bengkulu yang seharusnya menjadi penahan air hutan.
Dalam satu tahun terhitung tahun 2022 hingga tahun 2023, jumlah hutan di Bengkulu berkurang hingga 21.929,58 Hektar.
Hutan yang berkurang tersebut adalah kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi Yang Dapat dikonversi.