KORANRB.ID - Emiten pertambangan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) membukukan laba bersih sebesar USD 20,8 juta atau setara Rp 336,96 miliar (kurs Rp 16.200/USD).
Besaran tersebut mengalami perubahan 77,8 persen dari tahun sebelumnya. Direktur TBS, Juli Oktarina mengatakan
bahwa selama tahun 2023, TBS mencatat peningkatan total aset sebesar USD 947,8 juta atau setara Rp 15,35 triliun, naik 5,4 persen dari tahun sebelumnya.
"Sementara itu, perseroan mencatat total pendapatan sebesar USD 501,3 juta atau setara Rp 8,12 triliun
BACA JUGA:Cari Talenta Blockchain, Ethereum Meetup Digelar di Indonesia
BACA JUGA:Pertimbangan Teknis Impor Bahan Baku Plastik, Begini Penjelasan Kemenperin
atau mengalami perubahan 21,2 persen dari tahun sebelumnya," kata Juli Oktarina dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, 26 April 2024.
Dia menjelaskan, pada RUPST juga telah disepakati penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2023.
Di mana sejumlah USD 790.651 atau setara Rp 12,8 miliar akan disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisa laba bersih sebesar USD 7.115.865 atau setara Rp 115,27 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan.
BACA JUGA:Service Gratis dan Bantuan Sembako Astra Motor Bengkulu di Lebong
BACA JUGA:Tumbuh 10,7 Persen, Kredit dan Pembiayaan Perumahan BTN Kuartal I Tembus Rp 297,7 Triliun
Juli memastikan, laba bersih yang ditahan akan digunakan untuk memperkuat permodalan jangka panjang serta mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan investasi Perseroan.
Dalam hal ini, Perseroan terus menunjukkan komitmen kuat dalam transisi menuju bisnis yang lebih hijau.
“Tahun 2023, kami berhasil mengembangkan dan menambah portofolio hijau kami di sektor pengelolaan limbah melalui
akuisisi AMES dan ARAH, mendapatkan kontrak jual beli listrik energi baru terbarukan melalui proyek PLTS Terapung (46 MWp) di Batam, meluncurkan motor listrik Electrum H5, dan mencatat performa keuangan yang sehat dari sektor pembangkit listrik”, jelas Mufti.