Walaupun belang tersebuat bawaan dari gen, namun masyarakat suku Tobalo seringkali menganggap bahwa belang yang ada pada tubuh mereka tersebut adalah suatu kutukan dari dewa.
Konon kisahnya, pada zaman dahulu ada sebuah keluarga yang pernah mengusik sepasang kuda yang hendak kawin.
Tindakan tersebut membuat sang dewa marah, sehingga mengutuk suku mereka.
BACA JUGA:Keputusan Rapat Dewan Gubernur, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Akibat dari kutukan sang dewa tersebutlah yang membuat kulit suku mereka menjadi belang.
Oleh karena rasa malu dengan keadaan tubuh mereka yang belang tersebutlah, maka suku ini mengasingkan diri ke pegunungan.
Dilansir dari berbagai sumber, ada juga versi lain yang mengatakan, jika kuda bersaudara dengan manusia karena sama – sama diturunkan saat bumi pertama kali diciptakan.
BACA JUGA:Benarkah Suku Jawa Tertua di Indonesia? Yuk Simak Penjelasannya
Selain mempunyai kulit yang unik, kononya suku ini juga kebal akan senjata tajam serta tidak mempan jika dibakar.
Suku Tobalo bahkah mempunyai tradisi sere api, yaitu menari di atas bara api, selain itu dapat juga memasukkan bara api kedalam mulut mereka bahkan menyiramkan api ke tubuh mereka.
BACA JUGA:Ngeri! Suku Korowai Dikenal Sebagai Suku Kanibal di Indonesia, di Sini Tinggalnya
Dalam hal kesehariannya, suku Tobalo berkomuniksi menggunakan bahasa bentong yang merupakan kode gabungan dari bahasa Makasar, Bugis dan bahasa Konjo.
Dilansir dari berbagai sumber, berdasarkan cerita masyarakat Tobalo, terlepas dari sebuah mitos atau tidaknya, adapun jumlah suku ini tidak lebih dari 10 orang.
BACA JUGA:Suku Pasemah Keturunan Kerajaan Sriwijaya, Benarkah?
Konon katanya, pada saat anak ke -11 lahir, maka akan ada yang meninggal, sehingga jumlah dalam keluarga tersebut hanya sekitar 9 – 10 orang saja.
Suku ini berdiam di pegunungan Bulu Pao yang terbentang luas hingga melintasi daerah Kabupaten Barru serta Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.