Dua tahun berselang, jabatan presiden klub diserahkannya kepada Steven Zhang. Kisah orang kaya Indonesia di Liga Italia pun berakhir.
Beda dengan Erick Thohir, bos Djarum membangun Como dari nol.
Ada kabar yang menyebut, saat itu Como hanya dibeli bos Djarum dengan harga yang sangat murah tak sampai Rp5 miliar.
Pelan, klub berjuluk I Lariani terus menapak. Di musim 2020, Como sukses promosi ke serie C Liga Italia.
Hanya semusim Como pun sudah merangkak naik lebih tinggi ke serie B pada musim 2021/2022.
Melihat kebutuhan tim, Bos Djarum mendatang seorang Cesc Fabregas.
Malah bintang Spanyol, yang bersinar terang bersama Arsenal dan sempat bermain untuk Barcelona tersebut sampai rela mengakhiri karir profesionalnya sebagai pemain bersama Como.
Fabregas tetap dipertahankan, dengan pemilikan saham minoritas klub dan diangkat menjadi pelatih klub.
Tak hanya Fabregas, nama-nama beken legenda dunia pun direkrut masuk ke dalam manajemen klub.
Sebut saja, ada bintang Prancis Thierry Henry hingga bintang Chelsea Denise Wise masuk ke dalam jajaran manajemen klub.
Como menjadi tim papan atas Serie B. Hasilnya, langsung tampak. Cukup 2 musim saja bagi Como berada di Serie B.
Di akhir musim 2023/2024 ini, Como finish di posisi kedua. Como hanya kalah dari Parma. Kedua tim pun berhak lolos otomatis ke Serie A mulai musim depan, 2024/2025.
Dengan bos Djarum di belakangnya, Como jadi tim bernilai. Transfermark mencatat, skuad Como saat ini sudah bernilai Rp698,74 miliar. Apa yang membuat Como begitu mengejutkan di musim ini.
Dalam sebuah wawancara dengan Goal Indonesia, dikutip Minggu 12 Mei 2024 Kurniawan Dwi Julianto mengungkapkan rahasia Como adalah memiliki kedalaman skuad.
Alhasil, disaat salah satu pemain kunci mengalami cidera, pemain pengganti dengan kualitas yang tak jauh berbeda dengan pemain inti bisa mengisi.
"Kedalaman skuad jadi kunci, jadi kunci kesuksesan Como musim ini," kata Kurniawan.