KORANRB.ID - Kisah tim semenjana Como 1907, jatuh bangun lalu perlahan bangkit hingga mampu menapak kasta tertinggi sepakbola Italia jadi sorotan dunia.
Khususnya bagi publik sepakbola tanah air, lantaran Como 1907 sangat kental dengan rasa Indonesia di dalamnya.
Ya, sang pemilik tak lain orang kaya Indonesia pemilik brand rokok terkenal Djarum, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.
Pecinta bola di sana, lebih mengenal konglomerat Indonesia tersebut dengan sebutan the Hartono brothers.
BACA JUGA:Tampak di Bandara Soeta : Marcelino Terdepak dari KMSK Deinze Kah?
Rasa Indonesia di Como 1907 kian kental, manakala salah satu legenda sepakbola Indonesia, Kurniawan Dwi Julianto ikut jadi bagian kesuksesan klub promosi ke serie A musim depan 2024/2025.
Si kurus-sapaannya, dimasa muda sempat belajar di tim primavera dan sempat diajak Sampdoria menjalani tur pra musim.
Saat ini, Kurniawan tercatat sebagai salah satu staf kepelatihan Como 1907.
Siapa Como 1907? Jangan bandingkan dengan Como 1907 dengan klub-klub raksasa yang sudah menjadi langganan juara serie A, seperti Juventus, Inter dan AC Milan.
BACA JUGA:Como 1907 Naik Kasta: Orang Kaya Indonesia Hadir Lagi di Serie A Italia
BACA JUGA:Jadi Olahraga Favorit Saat Ini, Begini Awal Lahirnya Olahraga Futsal
Como 1907 hanyalah sebuah tim semenjana, yang pamornya juga masih kalah jauh dengan tim-tim menengah Serie A Italia lainnya, seperti Fiorentina atau pun Udinese.
Sepanjang sejarah bergulirnya Liga Italia, klub yang bermarkas di kota Como, Lombardia itu hanya sekali menjadi juara selesai Perang Dunia II tahun 1949.
Selebihnya, tak ada catatan impresif ditorehkan klub. Di era 90-an, disaat Serie A menjadi pusat perhatian dunia sepakbola, nama Como pun tak terdengar.