Ferry membeberkan, hingga akhir 2023, terdapat total 35 proyek pusat data, termasuk tipe hyperscale dan collocation, beroperasi di Jakarta dan sekitarnya.
BACA JUGA:Suzuki Jimny, Mobil Jip Tua yang Masih Banyak Diminati
BACA JUGA:Suzuki Baleno, Lahir dengan Cita-Cita Ekonomis Namun Tetap Stylish
Berlokasi di pusat kota untuk melayani industri perbankan, jasa keuangan, dan asuransi.
Namun, terdapat tren yang mencolok, yaitu pusat data hyperscale dikembangkan di daerah tepi luar Jakarta seperti Bekasi, Karawang, dan Bogor.
Perubahan itu didorong oleh kebutuhan akan fasilitas berukuran lebih besar dengan kapasitas daya yang lebih tinggi, serta keuntungan harga tanah yang lebih murah.
’’Regulasi yang mendukung, investasi asing yang meningkat, dan komitmen terhadap keberlanjutan membuat industri pusat data Indonesia siap untuk pertumbuhan berkelanjutan dan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan digital,’’ pungkasnya.