Namun A tidak mau ikut sebab A sendiri tidak mengenali siapa yang mau mengajak dirinya pergi.
BACA JUGA: Kerugian Negara Kasus Samisake Jilid II Masih Dihitung, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Buruan Daftar! Apotek K24 Membuka 4 Lowongan Pekerjaan, Lulusan SMA/SMK Bisa Mendaftar
A melanjutkan bahwa penolakan yang dia lakukan membuat diduga penculik bertindak lebih lanjut, lengan tangan A ditarik paksa pelaku agar mau masuk ke dalam mobilnya.
“Saya sempat menolak namun dia memaksa dan menarik saya, kemudian kami lari,” terangnya.
Kemudian A spontan menepis sehingga pelaku gagal menariknya, berhasil menepis tangan pelaku, A dan dua temannya G dan D, lalu lari ke arah Masjid An Nur dan berhenti di depan masjid tersebut.
A mengungkapkan bahwa dia melihat diduga penculik rupanya memburu, bahkan ada pelaku yang keluar dari mobil dan masuk ke masjid An Nur yang terbilang sedang ramai.
Setelah anak-anak yang sadar masih diikuti terus langsung masuk ke dalam Masjid, beruntung ada marbut dan jemaah Masjid yang hendak salat.
Melihat situasi ramai, OTK langsung keluar dan masuk kembali ke dalam mobil dan meninggalkan korban.
Atas kejadian tersebut orang tua wali ketiga anak SD melakukan pelaporan ke Polresta Bengkulu.
Di tempat terpisah Kepala SDN 03 Kota Bengkulu Evi Aprianti mengatakan akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama setelah jam pelajaran selesai.
Ia memastikan akan melarang anak-anak keluar lingkungan sekolah sebelum dijemput keluarga.
Ia mengatakan, jam sekolah sendiri biasanya berakhir pukul 10.40 WIB dan memang ada petugas Satpam yang mengawasi.
Bahkan sekolah juga punya kamera CCTV. Namun, dengan adanya kejadian tersebut, Evi mengatakan akan anak-anak baru bisa keluar gerbang sekolah setelah orang tua yang menjemput melapor ke satpam terlebih dulu.
"Jadi kita minta orang tua agar menjemput tepat waktu agar anak tidak terlalu lama menunggu di sekolah," tutup Evi.