MUKOMUKO. HARIANRAKYATBENGKULU.BACAKORAN.CO – Meskipun sebelumnya pengerjaan pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama dengan nilai Rp 39 miliar lebih sudah mengelami keterlambatan.
Hingga saat ini sepertinya belum juga menunjukan progres atau peningkatan skala pembangunan pembangunan fisik. Pembangunan RS Pratama ini berlokasi di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh dan telah mengalami keterlambatan dari target persentasi Dinas Kesehatan Mukomuko. Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko yang juga menjabat sebagai Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Jajad Sudrajat, S.KM mengatakan saat ini progres perkembangan pembangunan rumah sakit pratama terlambat dari target. BACA JUGA:Pengerjaan Proyek Jalan Inpres Dikeluhkan Terdapat deviasi atau kekurangan dari target sekitar enam persen dari minggu sebelumnya. Nilai target seharusnya 34,77 persen yang berarti minus enam persen, tetapi secara umum semuanya masih terkendali belum masuk kontrak kritis. "Dengan kejadian ini kami kembali memberikan peringatan, antisipasi kontrak kritis. Kalau terjadi kontrak kritis, akan ada beberapa tahapan yang perlu dilaksanakan. Seperti rapat pembuktian keterlambatan agar penyedia barang dan jasa pemerintah dapat segera mengejar keterlambatan tersebut,” terangnya. BACA JUGA:Rusak Berat, Warga Desak Jembatan Segera Diperbaiki Jajad menambahkan, untuk jumlah pekerja pembangunan RS pratama yang dikerjakan pihak rekanan ini, memiliki tenaga kerja sebanyak 130 orang, yang terbagi menjadi beberapa kelompok, ada pekerjaan gedung utama, gedung irna, dan power house, dan gizi. Ia menilai proyek pembangunan ini yang cukup besar, namun kontraktor masih belum mampu menyiapkan peralatan pendukung yang lebih modern. Diantaranya menyediakan mesin cor mobil molen yang berkapasitas lima hingga tujuh kubik untuk menutupi bobot kegiatan pengecoran sebelumnya yang terlambat. BACA JUGA:Mencurigakan, LAPOR Selalu Nihil Dimana saat ini pelaksana hanya mampu menyediakan molen kecil sebanyak empat unit dan ukuran mini dengan kapasitas 0,75 kubik. “Berkaitan dengan hal ini, kami sudah ingatkan perusahaan untuk berhati-hati memperhatikan target pekerjaan, pasalnya Desember ini pembangunan harus rampung. Maka dari itu mereka kembali menjanjikan lagi mendatangkan mesin molen yang lebih besar minggu ini,” terangnya. Lanjutnya, meskipun demikian Dinkes Mukomuko akan berupaya maksimal mengawasi berjalannya proyek ini dan meminta rekanan, agar dapat memaksimalkan pekerjaan. BACA JUGA:Dugaan Korupsi RSUD Mukomuko, Giliran 21 Pemilik Toko Diperiksa Jaksa “Kalau surat teguran sudah pasti sudah kami berikan kepada pihak rekanan agar dapat memenuhi apa yang menjadi catatan kemudian juga, harus berorientasi pada target capaian,” tandanya. Perlu diketahui pembangunan RS Pratama ini dikerjakan oleh PT Belimbing Sriwijaya yang berasal dari Kota Jambi. Untuk batas waktu pengerjaan RS Pratama ini dibulan Desember 2023 mendatang. BACA JUGA:Pecemaran PT Agra Sawitindo Dibiarkan, Jangan Tunggu Warga Bergerak Sedangkan untuk dana pembangunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko mendapat kucuran Dana Alokasi Umum (DAK) Tahun 2023 dengan total Rp 61 miliar. Dana tersebut dibagi menjadi dua program pembangunan masing-masing Rp 39 Miliar lebih untuk fisik RS Pratama dan Rp 21 miliar lebih untuk pembelian alat kesehatan dan prasarananya. Khusus alat kesehatan dan prasarana sudah di beli mengunakan sistem e katalog. (pir)
Kategori :