Bukan kita menyampingkan orang tua, tapi anak muda ini adalah masa depan, baik bangsa maupun daerah kita, secara nasional maupun lokal," ungkap Dempo.
Dempo menerangkan para pemuda ini harus disiapkan sedari dini.
Seperti mempersiapkan pemuda terkait kapasitas diri, jaringan, serta pemahaman pemuda terhadap ideologi kebangsaan.
Sehingga Dempo secara pribadi ingin menciptakan pemuda yang mandiri secara ekonomi.
BACA JUGA: Proses Adopsi Dibuka, Pelaku Buang Bayi di RSUD Curup Belum Terlacak
"Pemuda harus bisa mandiri dalam ekonominya karena itulah mereka ini mesti dipersiapkan, secara kualitas mutu diri, networking atau jaringan mereka serta pemahaman ideologi kebangsaan," terang Dempo.
Tamabahnya Dempo, pemikiran yang berkembang pada pemuda saat ini setelah sarjana baru boleh mencari pekerjaan.
Karena hal tersebut Dempo berharap setiap pemuda dididik untuk menjadi perintis lapangan pekerjaan baru.
la juga meminta pemuda untuk tidak semua bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun jika ingin menjadi PNS maka jadilah pegawai negara yang entrepreneur begitupun profesi lainnya.
BACA JUGA:Harimau Masih Berada di Sekitar Kawasan Perkebunan Warga Desa Air Sebayur Bengkulu Utara
"Sarjana setiap tahunnya meningkat jumlah lapangan pekerjaan masih belum cukup menampung sedangkan stigma yang ada pada mahasiswa saat ini tamat dulu baru kerja.
Oleh karena itu kita harus mendorong mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan baik sebelum maupun sesudah berkuliah, tentu yang dibutuhkan adalah inovasi, melahirkan usaha-usaha baru, sehingga tumbuhlah ekonomi daerah kita ini," ucap Dempo.
Menurut Dempo, pemuda bisa mewujudkan semua itu tanpa terhalang oleh modal.
Ia menyampaikan beberapa syarat yang bisa dipenuhi pemuda diantaranya memiliki integritas, kejujuran dan tekad yang kuat.
"Modal utama itu adalah tekad, meningkatkan kualitas diri dan kegigihan berjuang.
Maka ketika ia mempunyai kualitas dan integritas, saya yakin akan ada pihak-pihak lain yang akan siap menanamkan modal ke mereka," tutup Dempo.