Sementara itu, Area Manager Communication Relation and CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menyatakan, pihaknya sudah melakukan operasi ke jaringan elpiji 3 kg di wilayah Jatim. Menurut dia, tidak ada kecurangan yang ditemukan.
“Secara reguler, kami sudah melakukan pengawasan. Kami memastikan, di 127 SPBE di Jatim tidak ada masalah,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya malah lebih berfokus menerapkan prosedur subsidi elpiji melon tepat sasaran dengan memberlakukan persyaratan NIK dalam setiap pembelian.
Menurut dia, prosedur itu nantinya berakhir sampai 31 Mei.
Hingga saat ini, pihaknya mencatat setidaknya 7,1 juta KK se-Jatim yang NIK-nya sudah terdaftar di sistem subsidi LPG tepat sasaran.(**)
Kategori :