KORANRB.ID - Timing belt putus adalah masalah yang sering terjadi pada mesin mobil.
Fungsi Timing belt sendiri adalah mengatur sinkronisasi antara putaran crankshaft dan camshaft.
Jika sampai Timing belt putus, tentunya dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin.
Oleh karena itu penting untuk memahami penyebab putusnya timing belt dan cara melakukan perawatan yang tepat.
Berikut adalah beberapa penyebab utama timing belt putus:
1. Usia dan Pemakaian
Seiring waktu, material karet timing belt bisa mengeras dan kehilangan elastisitasnya.
BACA JUGA:Manfaat dan 5 Gejala Sensor MAP Rusak yang Jarang Diketahui
Timing belt memiliki umur pakai tertentu yang umumnya antara 60.000 hingga 100.000 mil (sekitar 96.000 hingga 160.000 kilometer), tergantung pada rekomendasi pabrikan.
Melewati batas ini tanpa penggantian bisa menyebabkan keausan parah.
2. Tegangan yang Tidak Tepat
Timing belt yang dipasang terlalu kencang juga dapat menyebabkan tekanan berlebih pada gigi dan komponen terkait sehingga mempercepat keausan.
Sebaliknya, timing belt yang terlalu longgar bisa menyebabkan slip, ketidakstabilan dan akhirnya kerusakan.
3. Kerusakan pada Komponen Terkait
Pulley atau tensioner yang mengalami kerusakan dan keausan juga bisa menyebabkan distribusi tekanan yang tidak merata pada timing belt sehingga mempercepat keausan.