BACA JUGA:Ini Dampak Ditimbulkan Merendam Pakaian Terlalu Lama, Serta Cara yang Benar
Pada beberapa mesin, water pump digerakkan oleh timing belt.
Jika water pump macet atau rusak, tentunya bisa menyebabkan timing belt putus.
4. Kontaminasi
Kontaminasi oleh oli, cairan pendingin atau bahan kimia lain dapat merusak material timing belt sehingga membuatnya lebih cepat rusak atau putus.
Debu dan kotoran juga dapat mengakibatkan keausan prematur pada belt.
5. Kondisi Ekstrem
Paparan berkelanjutan pada suhu mesin yang tinggi dapat menyebabkan material timing belt melemah dan akhirnya putus.
Faktor lingkungan seperti kelembaban dan bahan kimia jalanan (misalnya, garam untuk mencairkan es) dapat mempercepat degradasi timing belt.
Itulah penyebab putusnya timing belt pada mesin mobil.
Untuk menghindarinya perlu perawatan yang rutin dan berkala, diantaranya:
BACA JUGA:Ini Penyebab di Balik Perilaku Melanggar Hukum yang Kerap Terjadi
1. Penggantian Berkala
Ganti timing belt sesuai interval yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.
Biasanya antara 60.000 hingga 100.000 mil atau sekitar 5-7 tahun.
Lakukan inspeksi rutin pada timing belt untuk memeriksa tanda-tanda keausan seperti retakan, aus atau kehilangan tegangan.