SP-36 sebaiknya diaplikasikan pada saat persiapan lahan dan saat tanaman mulai berbuah.
Pupuk ini ditaburkan di sekitar zona perakaran dan kemudian ditutup dengan tanah.
3. Pupuk KCl.
Kalium adalah unsur hara penting yang membantu dalam pengangkutan nutrisi dan air di dalam tanaman sawit.
Pupuk KCl membantu tanaman sawit dalam meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Manfaat yang akan didapatkan dalam penggunaan pupuk ini, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, memperbaiki kualitas buah dan minyak sawit dan mengoptimalkan penggunaan air dalam tanaman.
Pupuk KCl diaplikasikan dengan cara ditaburkan di sekitar pangkal tanaman, dengan frekuensi dua kali setahun, khususnya pada awal musim hujan dan akhir musim kemarau.
BACA JUGA:Unik! Berikut 5 Fakta Jenis Burung Hantu yang Ada di Indonesia
4. Pupuk Dolomit.
Dolomit adalah sumber kalsium dan magnesium yang bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah asam dan menyediakan unsur hara esensial bagi tanaman sawit.
Kalsium dan magnesium berperan dalam membangun struktur sel dan fungsi enzimatik.
Manfaat yang akan diperoleh adalah, dapat meningkatkan pH tanah yang asam, menyediakan kalsium dan magnesium dan eningkatkan struktur tanah dan ketersediaan nutrisi.
Dolomit ditaburkan merata di permukaan tanah di sekitar tanaman sawit, terutama pada saat persiapan lahan.
Frekuensi aplikasi disesuaikan dengan hasil analisis tanah.
BACA JUGA:4 Cara Penyetelan Rem Cakram dan Tromol Mobil, Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah
5. Pupuk NPK.