BENGKULU, KORANRB.ID – Tahun depan, jemaah umrah asal Bengkulu tidak perlu transit ke Bandara Soekarno Hatta untuk menunggu penerbangan ke Jedda, Arab Saudi.
Jemaah umrah langsung diterbangkan dari Bandara Fatmawati Soekarno menuju ke Jeddah.
Sebelumnya, pada rapat pertama yang digelar dua bulan lalu, direncanakan jalur Bengkulu - Jedaah tersebut akan di mulai Oktober ini. Namun, karena terkendala beberapa hal. Salah satunya tidak adanya alat Xray untuk penerbangan internasional.
Kepala Biro Pemerintahaan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setdaprov Bengkulu, Dr. Syarifuddin, M.Si mengatakan terkait X-Ray dual view yang akan digunakan untuk penerbangan internasional tersebut, akan segera dianggarkan oleh Gebernur. Hal tersebut, untuk mengatasi masalah penerbangan haji dan umrah di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:TPG Mulai Dicairkan, Siapkan Rp 16,6 Miliar di Kasda
"Posisi X-Ray, saat ini single view, tidak bisa memenuhi penerbangan internasional. Direncanakan tahun 2024 ini akan memulai umrah langsung ke Arab Saudi. Ini akan segera dilakukan ," kata Syarif, kemarin (12/11).
Saat ini, dikatakannya baru ada PT. AQM Tour and Travel yang sudah menyatakan siap untuk menerbangkan satu kali tiap bulannya. Ke depan, ia berharap ada travel-travel besar lainnya, yang juga menyatakan kesiapan. Sehingga, pelaksanaan jalur penerbangan tersebut akan mulai dilakukan Januari 2024 mendatang.
"Mudah-mudahan penyelenggara umrah tetap komit seperti awal, untuk menggunakan keberangkatan umrah dari Bengkulu secara langsung ke Mekkah dan Madinah," demilian Syarif.
BACA JUGA:Lestarikan Warisan, Berdayakan Pengrajin Lokal
Sementara itu, Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si, mengatakan penerapan jalur pesawat Bengkulu-Mekkah tersebut cukup menguntungkan bagi Provinsi Bengkulu. Hal tersebut juga merupakan titik awal untuk meningkatkan status bandara di Bengkulu menjadi bandara internasional.
"Jadi jemaah umrah kita bisa hemat biaya dan tenaga. Sekali lagi dari sisi jumlah kita sudah bisa memenuhi kouta yang digunakan," tegas Khairil.
Dalam pemberangkatan tersebut, Khairil mengatakan nantinya direncanakan akan melakukan pengisian BBM di India, yang hanya memerlukan waktu 40 menit. Sementara saat ini pesawat yang digunakan yakni Lion Air Boeng 737-900 ER. "Namun, ke depan tidak menutup kemungkinan untuk pesawat jenis lainnya," tutupnya. (bil)