BACA JUGA:Menteri, Wartawan hingga Nelayan Diundang Raja Salman
“Kejadian di HP Air Dikit juga pernah di HP lainnya yang ada di Kabupaten Mukomuko. Maka dari itu, instansi pemerintah terkait yakni DLHK Provinsi Bengkulu harus segera merumuskan dan berkolaborasi dengan pihak lainnya guna mempertahankan hutan Negara beserta isinya dari kerusakan,” tegas Randa.
Lanjutnya, jika melihat dari apa yang terjadi di kawasan HP Air Dikit, PT Agro Mukomuko seharusnya juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian HP atau yang biasa dikenal dengan High Conservation Value (HCV).
Perusahaan tidak membiarkan kawasan hutan negara yang berdekatan dengan HGU mereka dirambah, karena mereka juga didorong untuk pengembangan dan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan.
Dimana dalam perdagangan minyak kelapa sawit perkebunan harus memiliki sertifikasi (RSPO) Roundtable on Sustainable Palm Oil.
“Logikanya pembangunan kawasan perkebunan tentu akan berdampak positif dan negatif bagi suatu wilayah. Maka dari itu perusahaan perkebunan dituntut untuk dapat menjaga kelestarian agar memiliki sertifikat RSPO. Balik-balik lagi ini ada kaitannya dengan lemahnya pengawasan dari instansi pemerintah berkompeten,” tandas Randa.
BACA JUGA:Bisa Kalahkan Anaconda! Berikut 8 Fakta Unik Beruang yang Tidak Banyak Diketahui
Sementara itu, setelah berhasil dibius, Beruang Madu yang sebelumnya terjerat dibawah pohon kelapa sawit yang berada di kawasan HP Air Dikit, berhasil di evakuasike Pos BKSDA Air Hitam Kabupaten Mukomuko, untuk lakukan pemulihan. Beruang tersebut mengalami luka terbilang serius bekas jeratan tali.
Kepala Resort BKSDA Mukomuko, Damin mengatakan, beruang ini mengalami luka bekas jerat pada kaki depan sebelah kanan.
Maka dari itu Beruang dibawa terlebih dahulu keluar kawasan untuk dipulihkan sementara.
“Beruang Madu yang terperangkap jerat orang tidak dikenal di lokasi perkebunan sawit wilayah Desa Sido Mulyo Kecamatan Penarik yang berada di dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Dikit dengan koordinat 2.56901’S, 101.37420’E. HPT ini berbatasan langsung dengan kebun PT Agro Muko Sungai Jerinjing,’’ jelasnya.
BACA JUGA:Bisa Berlari Kencang! Berikut 7 Fakta Unik Beruang Grizzly, Predator Besar yang Punya Gigitan Kuat
Kemungkinan Beruang Madu sudah lebih dari 24 jam terjerat, dilihat dari perilakunya yang sangat agresif.
Darmin, mengatakan, jika beruang ini membutuhkan penanganan medis, maka tim akan mengantarkan ke kantor BKSDA Bengkulu untuk mendapatkan penanganan medis. Maka dari itu saat ini dilakukan pengamatan terlebih dahulu.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 1 Ekor Beruang Dievakuasi BKSDA, Terkena Jerat di Kebun Sawit
“Kalau memang membutuhkan penanganan lanjutan, baru kita antar ke Bengkulu. Sebab beruang ini merupakan hewan yang dilindungi Negara dan tentu harus dilakukan penanganan khusus karena keberadaannya sudah mulai terancam punah temasuk golongan Appendix l ,” pungkasnya.