Jarak pengereman yang lebih panjang dapat meningkatkan risiko tabrakan, terutama dalam kondisi lalu lintas padat atau situasi darurat.
Mobil cenderung melayang atau kehilangan traksi saat melewati genangan air ketika kondisi pernya sudah lemah.
BACA JUGA:4 Tujuan Rehab Bendung Suplesi Kota Agung dan Selepah, Nomor 3 Cegah Banjir
Aquaplaning dapat menyebabkan hilangnya kontrol kendaraan yang meningkatkan risiko kecelakaan di jalan basah.
3. Kerusakan Komponen Lain
Per yang lemah dapat mengakibatkan pola keausan yang tidak merata pada ban, seperti keausan lebih cepat pada satu sisi.
Ban yang aus secara tidak merata dapat mengurangi traksi dan stabilitas serta memperpendek umur ban.
Termasuk munculnya suara berisik atau getaran yang tidak normal dari sistem suspensi.
Suspensi yang rusak akibat per yang lemah dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen lain seperti shock absorber, bushing dan ball joint.
BACA JUGA:12 Unit Mesin Pompa Air Dibagikan ke Poktan, Sawah Dijamin Tidak Lagi Kekeringan
4. Kenyamanan Berkendara yang Menurun
Per mobil yang lemah akan menyebabkan guncangan yang lebih terasa dan perjalanan yang tidak nyaman saat melewati jalan yang tidak rata.
Kenyamanan berkendara yang menurun dapat menyebabkan kelelahan pengemudi dan penumpang yang berpotensi mengurangi konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Mobil juga akan terlihat lebih rendah dari biasanya atau miring ke satu sisi serta ketinggian kendaraan yang tidak normal dapat mempengaruhi aerodinamika dan kinerja suspensi serta meningkatkan risiko kerusakan pada bagian bawah kendaraan.
5. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
Per mobil yang lemah juga akan berdampak pada penurunan efisiensi bahan bakar tanpa perubahan pada gaya berkendara.