BACA JUGA:Tahun Ini, Program Replanting di Bengkulu Tengah Untuk 1.000 Hektare Kebun Sawit
Aerodinamika yang buruk akibat per lemah dapat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar dan meningkatkan biaya operasional kendaraan.
Akibat tekanan per yang tidak seimbang, mesin mobil harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan kecepatan atau akselerasi.
Sementara untuk mencegah per mobil tidak cepat lemah, Ferdi menjabarkan agar para pemilik mobil bisa melakukan cara-cara berikut:
1. Perawatan Rutin
Lakukan pemeriksaan visual pada per mobil setiap 5.000 kilometer atau setiap kali melakukan servis berkala.
BACA JUGA:Terbaru! Jumlah TPS di Pilkada 2024 Kepahiang Berkurang Segini
Periksa juga kondisi per untuk melihat adanya tanda-tanda keausan, retakan atau korosi dan pastikan per tidak mengalami deformasi atau penurunan ketinggian yang tidak normal.
Minta teknisi untuk melakukan pemeriksaan lebih mendetail menggunakan alat khusus untuk memastikan per masih dalam kondisi baik setiap penggunaan 10.000 kilometer atau sesuai dengan jadwal servis kendaraan.
2. Pemeliharaan Komponan Suspensi Lainnya
Shock absorber yang aus atau bocor juga bisa mempercepat kerusakan per karena dapat meningkatkan beban pada per.
Pastikan shock absorber selalu diperiksa secara rutin dan diganti jika sudah tidak efektif.
BACA JUGA:Masih Ada Guru di Bengkulu Tengah Belum Terima TPG Triwulan I, Dinas Dikbud Beri Penjelasan Ini
Termasuk bushing dan mounting suspensi harus diperiksa untuk memastikan tidak ada yang aus atau rusak karena fungsinya yang vital dalam membantu menyerap getaran dan menjaga kestabilan per.
3. Hindari Beban Berlebih
Hindari membawa beban yang melebihi kapasitas yang direkomendasikan oleh pabrikan karena beban berlebih dapat menyebabkan per bekerja lebih keras dan cepat lemah.