BENGKULU, KORANRB.ID – Setelah pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina pecah di Pelabuhan Pelindo II Pulau Baai, Pertamina meminta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Bengkulu memperketat pengawasan penyaluran BBM bersubsidi.
Hal tersebut, diungkapkan Sales Area Manager Pertamina Wilayah Bengkulu, Muhammad Farid Akbar.
Dia menyebutkan, dengan kondisi pecahnya pipa penyaluran BBM, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh jaran SPBU yang ada di wilayah Bengkulu untuk memperketat pengawasan.
Untuk mengantisipasi pembelian BBM yang tidak wajar.
BACA JUGA:Berada di Daerah Rawan, BPBD Bengkulu Siapkan Mitigasi Bencana
Atau pembelian oleh konsumen yang tidak berhak.
''Dari awal kejadian kami sudah menginstruksikan kepada seluruh mitra SPBU kami, bahwa pembelian BBM baik Pertalite maupun Bio Solar itu tetap sesuai aturan,'' sampai Farid.
Untuk memperketat pengawasan tersebut, Farid meminta Pertamina dan SPBU untuk meningkatkan peforma dalam mengawasi.
Seperti, pihak SPBU dapat memasang CCTv di beberapa spot yang rawan terjadi kecurangan.
BACA JUGA: Warga Dusun Baru Dikepung Persoalan, Ibran Menghilang Pasca Dicopot Jabatan
Sehingga pihaknya bisa melakukan monitoring setiap SPBU yang melakukan proses penyaluran BBM.
''Melalui CCTV kita bisa monitor kira-kira ada pembelian yang tidak wajar enggak atau ada pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi seperti saat ini bisa membeli dengan leluasa atau tidak,'' ujar Farid.
Farid juga menegaskan, untuk para SPBU di Provinsi Bengkulu agar bekerjasama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengoptimalkan penyaluran BBM.
Terkhususnya, di beberapa titik SPBU yang kerap kali terjadi penumpukan konsumen, sehingga membuat kemacetan panjang di jalan.
BACA JUGA:Pabrikan Kosmetik Incar Brand Ekspor, Industri Kecantikan Catat Pertumbuhan