Lalu pada tahun 1840 an, seorang dokter asal Amerika Serikat, bernama John Gorrie, menemukan mesin pembuat es yang digunakan untuk mendinginkan udara di ruang perawatan pasien demam kuning. Meskipun ide ini tidak langsung mengarah pada AC modern, namun menjadi dasar penting dalam pengembangan teknologi pendinginan.
Dilanjutkan pada tahun 1902, seorang yang saat ini dianggap sebagai bapak AC modern, yakni Willis Carrier merancang sistem pengkondisian udara. Sistem ini digunakan untuk mengontrol kelembaban di sebuah percetakan di Brooklyn, New York. Penemuan ini kemudian berkembang menjadi AC komersial pertama.
Lalu pada era 1920 an penggunaan AC sebagai pendingin ruangan mulai dipasang dibeberapa bioskop dan gedung gedung mall dan perkantoran mewah.
Tidak sedikit juga adanya beberapa rumah pejabat maupun pengusaha kaya mulai menggunakan AC dirumahnya, saat itu AC dianggap sebagai barang mewah dan hanya orang tertentu yang dapat menggunakannya.
Penggunaan AC di Abad 20 Lebih Aman
Meloncat ke abad 20, penggunaan AC terus dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan. Penggunaan refrigeran yang lebih aman bagi lingkungan, seperti R-410A, menggantikan refrigeran lama yang merusak ozon.
Hingga saat ini, AC digunakan secara luas di seluruh dunia, tidak hanya di negara-negara maju tetapi juga di negara berkembang seiring dengan peningkatan standar hidup dan urbanisasi.