BACA JUGA:Kuat dan Berani! Pejantan Anaconda Hijau Rela Mati Demi Betina, Kawin 2 Tahun Sekali
Ditambah lagi lingkungan kerja yang dipenuhi dengan intrik politik sering kali menjadi tempat yang penuh tekanan dan konflik.
Ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik karyawan.
Alhasil, ketika karyawan merasa tidak dihargai atau diperlakukan tidak adil, mereka lebih cenderung mencari pekerjaan di tempat lain.
Tingginya tingkat turnover karyawan bisa merugikan organisasi dalam jangka panjang.
Untuk menghadapi intrik politik ini, perusahaan harus mendorong transparansi dan komunikasi terbuka untuk mengurangi ruang bagi intrik politik.
BACA JUGA:Tak Hanya Bersihkan Telinga, Ini Beragam Manfaat Cotton Bud yang Perlu Anda Ketahui
Informasi harus disampaikan secara jelas dan terbuka kepada semua karyawan.
Perusahaan juga harus membangun budaya kerja yang adil dan inklusif di mana penghargaan dan promosi didasarkan pada kinerja dan kontribusi nyata, bukan pada hubungan pribadi.
Melatih karyawan tentang etika kerja dan manajemen konflik bisa membantu mengurangi intrik politik. Pengembangan keterampilan interpersonal dan komunikasi juga sangat penting.
Manajemen harus tegas dan adil dalam menangani intrik politik. Tindakan disipliner yang konsisten terhadap perilaku tidak etis bisa menjadi deterrent yang efektif.
Terakhir adalah mendorong kolaborasi dan kerja sama antar karyawan daripada persaingan bisa membantu mengurangi politik di tempat kerja.
BACA JUGA:Jadi Identitas Nasional, Ini Sejarah Peci atau Kopiah di Indonesia
BACA JUGA: Dampak Buruk Bagi Karyawan Apabila Tak Ada Jatah Libur, Salah Satunya Perekrutan Karyawan Baru
Proyek tim dan tujuan bersama bisa memperkuat ikatan antar karyawan dan mengurangi friksi.