Hal ini karena banyaknya jejak manusia di lokasi hingga tapak roda mobil yang mengelilingi area perkebunan sawit.
"Di lokasi ini memang banyak hewan ternak, dan beberapa memang ada yang lepas liar. Tapi, dugaan kami para maling ini lebih dulu mengintai posisi ternak, setelah itu barulah mereka mengeksekusi," jelas Bambang.
Atas kejadian tersebut, Bambang mengaku warganya merugi puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:Bengkulu Masuk Daftar 10 Provinsi Termiskin di Indonesia, Segini Jumlah Masyarakat Miskinnya
BACA JUGA:Bingung Pilih Model Rumah? Berikut 5 Model Rumah Kekinian 2024
Sementara, kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib dengan harapan para pelaku segera bisa ditangkap dan diadili.
"Yang jelas, kalau dari kami (Pemdes) tentu akan meningkatkan pola jaga malam akibat kejadian ini. Karena, ke depan bukan tidak mungkin akan terjadi kasus serupa apabila masyarakat lalai. Pemilik ternak juga diminta tidak melepas liarkan peliharaannya," tutup Bambang.
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap aksi pencurian ternak.
Apalagi, menurutnya, jelang Hari Raya Idul Adha 2024, permintaan daging di pasaran meningkat, hal tersebut membuat oknum mencari cara cepat dengan cara mencuri.
Untuk itu dirinya berharap pemilik ternak mengandangkan ternak sapi atau semacamnya.
"Pemerintah sudah menyuruh kandangkan ternak, tapi masih di lepas liarkan, ini jadi perhatian serius,” kata Kapolres.
Ia berharap pemerintah desa dapat lebih tegas terhadap masyarakat yang masih melepas liarkab ternak ke alam bebas.
Sebab ternak tersebut sangat rawan di curi oleh pelaku kejahatan.
Kendati demikian ia juga berharap masyarakat cepat melapor apabila terjadi aksi pencurian ternak di wilayah hukum Polres Bengkulu Selatan.
"Intinya kami tetap tangani semua laporan masyarakat, apalagi pencurian ternak ini. Cepat laporkan biar petugas tangani cepat," ujar Kapolres.