KORANRB.ID - Warga Bengkulu Selatan yang memiliki ternak seperi sapi dan kambing, harus waspada.
Sebab aksi pencurian hewan ternak saat ini masih terjadi. Apalagi menjelang lebaran Idul Adha 1445 Hijiriah, kasus pencurian ternak diprediksi meningkat.
Baru-baru ini, kasus pencurian ternak (curnak) terjadi di wilayah Kecamatan Pino Raya. Warga Pino Raya kehilangan dua ekor ternak jenis sapi bali, sapi warga tersebut ditemukan dalam keadaan telah dipotong.
Kedua sapi mati tersebut diduga diracun terlebih dahulu oleh oknum tidak bertanggungjawab.
BACA JUGA:Mabit Sebagian Jemaah Haji Indonesia di Muzdalifah Berpotensi Tidak Sah, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Catat Tanggalnya! Konser Lyodra di Bengkulu, Bakardi hingga Cholesterol Band Pembuka
Masyarakat meyakini pelaku curnak yang melancarkan aksi dengan cara memotong langsung di lokasi tersebut, diduga terlebih dulu menebar racun jenis potassium sebelum mengeksekusi hewan ternak.
Hal ini dibuktikan dengan temuan buah pisang matang berisi sejenis bubuk di dalam perut sapi yang ditemukan sudah mati tersebut.
Sehingga, dugaan masyarakat itu semakin.
Kepala Desa Nanjungan, Kecamatan Pino Raya, Bambang Herawanto, SE membenarkan kejadian pencurian ternak di desanya beberapa hari terakhir.
Dugaan masyarakatnya tersebut dikuatkan dengan bangkai sapi beserta jeroan yang belum membusuk di seputaran kejadian.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Bengkulu Suprianto, Tokoh Lembak Kandidat Kuat Pilwakot Bengkulu
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Ternyata Ini Pentingnya Fungsi RTH Bagi Kehidupan Kota
"Lokasi pemotongan ternak ini berada tepat di belakang Masjid Darussalam atau depan kem lama PTPN VII. Saat ditemukan, jeroan sapi masih dalam keadaaan basah. Sementara satu lagi masih utuh dan belum sempat dipotong maling," terang Bambang.
Bambang menambahkan, dari temuan warganya di lokasi, besar kemungkinan para maling tidak beraksi seorang diri.