BACA JUGA:Turnamen Futsal Antar OPD Pemprov Bengkulu Dimulai, Gubernur: ini Ajang Mepererat Tali Silaturahmi
Jika itu tidak ada maka kami mau bagaimana.
Mau beli mesin pendingin kami tidak memiliki biaya," terang Efendi.
Tambah Efendi bahwa padamnya listrik PLN hamper 24 jam beberapa waktu lalu sangat disesalkan oleh para pedagang ikan.
Pedagang ikan harus mengeluarkan modal lebih.
BACA JUGA:Nilai Pasar Industri Fesyen Mencapai USD 7,72 Miliar dengan Pertumbuhan Sekitar 4 Persen
Lantaran modal lama hilang begitu saja akibat ikan yang membusuk tidak bisa lagi dijual.
"Sekarang yang lebih parahnya lagi kami harus mengeluarkan modal baru.
Sebab modal lama sudah hangus. Buktinya di belakang rumah saya masih ada bangkai ikannya," ungkap Efendi.
Efendi juga mendukung rencana Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu untuk menggugat PLN wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:Raih 28 Emas, Bengkulu Utara Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi
Efendi bersama pedagang ikan lainnya tidak tahu sistem dan mekanisme pengaduan ketika dirugikan akibat listrik PLN padam.
Jika mereka tahu bagaimana sistemnya mereka langsung akan menggarap laporan tersebut.
"Kami juga mendukung rencana dewan jika mau menggugat. Kami akan ada di belakang mereka," ungkap Efendi
Di tempat terpisah, penjual es balok di Pasar Bengkulu, Joni Hamsali (54) mengungkapkan hal yang serupa.
BACA JUGA:Festival Tabut 2024, Pemprov Bengkulu Siapkan Anggaran Rp600 juta, Gunakan Jasa Event Organizer