Alasannya, sangat bervariatif namun yang paling dominan yakni, warga enggan memeriksakan kesehata sebelum mereka mengidap sakit.
BACA JUGA:Dagangan Pedagang di Kota Bengkulu Disita Agar Jera, Yurizal: Ingin Ambil Langsung ke Kantor
BACA JUGA:PKL Pasar di Kota Bengkulu Bandel Ditertibkan, Mengaku Beli Lapak Sepetak Rp2 Juta
“Kendala tersendiri bermacam – macam, namun warga kita ini enggan memeriksakan kesehatannya, hingg merek mengalami sakit parah,” beber Sulistian.
Sulistian mengungkapkan, Dinkes Provinsi Bengkulu pada 2023 lalu, hanya mampu menemukan 46 persen dari target yang diminta Kemnkes RI.
“Pada 2023 lalu saja kita tidak memenuhi target itu, hanya 46 persen dari yang ditargetkan,” ujar Sulistian.
Kendati demikian, Sulistian mengaku akan lebih mengiptimalkan pemeriksaan.
Serta juga akan membangunkan kesadaran masyarakat pentingnya memeriksakan kesehatannya di Puskesmas terdekat.
Tujuan target tersebut, agar Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat mempu mengetahui tingkat masyarakat yang mengidap penyakit berbahaya itu, yakni TBC.
“Tujuannya, agar kita mengetahui dan mengambil langkah penting untuk menanggulangi TBC ini,” tutup Suliastian.