BACA JUGA:Sering Bepergian Malam Hari, Ini 5 Tips Aman di Jalan
Teknik ini biasa dilakukan oleh seseorang untuk mengendalikan, mendominasi, atau memanipulasi orang lain.
5. Silent Treatment
Silent treatment merupakan pola perilaku dimana seseorang dengan sengaja menghindari komunikasi dengan orang lain, atau menolak untuk berbicara atau berinteraksi dengan mereka.
BACA JUGA:Sulit Jauh dari Smartphone? Bisa Jadi Kamu Nomophobia, Ini Tips Mencegahnya
Teknik ini seringkali digunakan sebagai bentuk pengendalian atau hukum pasif-agresif dalam situasi konflik atau ketegangan hubungan.
6. Playing Victim
Merupakan perilaku dimana seseorang berperilaku seolah-olah mereka adalah korban dalam situasi tertentu. Orang yang bermain menjadi korban ini cenderung menggunakan situasi atau peristiwa untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain.
BACA JUGA:Daun Pandan Bisa Sembuhkan Diabetes hingga Sakit Kepala, Begini Cara Membuatnya
7. Guilt Tripping
Adalah taktik manipulatif dimana seseorang memicu perasaan bersalah pada orang lain, untuk mempengaruhi perilaku atau keputusan mereka. Orang yang menggunakan guilt tripping ini sering menggunakan perasaan bersalah sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka, dimana seringkali tanpa mempertimbangkan atau menghormati perasaan atau kebutuhan orang lain.
8. Using Threats
Ini mengacu pada praktik mengancam seseorang dengan kosekuensi negatif atau kekerasan, sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk mempengaruhi perilaku orang tersebut. Ancaman ini bersifat verbal atau non-verbal dan digunakan untuk memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu atau menghindari perilaku tertentu.
BACA JUGA:Bisa Sebabkan Asma, Begini Cara Aman Gunakan Kipas Angin
9. Physical Abuse
Adalah bentuk kekerasan yang melibatkan penggunaan kekuatan fisik untuk menyakiti, melukai, atau menyebabkan cidera pada seseorang. Bentuk-bentuk physical abuse dapat mencakup pukulan, tendangan, cakaran, gigitan atau penggunaan benda tumpul atau benda tajam, dengan tujuan untuk menyakiti orang lain. Ini juga dapat mencakup penyiksaan fisik, pengikatan, atau penahanan yang menyebabkan rasa sakit atau luka pada korban.