KORANRB.ID - Keterlaluan, inilah satu kata yang pantas dilontarkan untuk sejumlah remaja “nakal” asal Desa Purbosari dan Desa Talang Prapat Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma ini.
Bagaimana tidak, masjid yang seharusnya menjadi tempat ibadah umat Islam, malah dikotori dengan pesta minuman keras (Miras).
Aksi yang dilakukan di areal Masjid Baitul Falihin Kelurahan Pasar Tais, Kecamatan Seluma ini terendus oleh Satpol PP Seluma pada saat melakukan patroli rutin pada Kamis, 20 Juni 2024 dini hari.
Hal ini dibenarkan Plt. Kakan Satpol PP dan Damkar Seluma , Yuyun Afrianto melalui Kabid Keamanan dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP, Herri Juliadi.
Dijelaskan Herri, untuk di areal Masjid Falihin, ada empat pelajar yang awalnya terlihat. Namun karena melihat petugas, tiga orang memilih kabur dan meninggalkan 2 unit sepeda motor.
“Saat kita datangi, 3 orang memilih kabur dan meninggalkan seorang temannya bersama 2 unit motor, lalu kita amankan ke Kantor Satpol PP untuk ditindaklanjuti,” terang Herri.
Tidak lama pasca motor diamankan, 2 orang yang sempat kabur akhirnya menyerahkan diri ke kantor Satpol PP dan membuat perjanjian tidak akan mengulangi.
Sedangkan salah satunya hingga saat ini masih tidak memunculkan diri, namun Satpol PP mengaku sudah mengantongi identitasnya.
BACA JUGA:Laka Lantas CBR Vs X Ride, Pria Paruh Baya Warga Batik Nau Bengkulu Utara Tewas
BACA JUGA:Berkas Perkara 7 Tersangka Penyegelan Kantor Desa di Seluma Akan Diserahkan ke Jaksa
Menurut Herri, salah satu alasan untuk membuat perjanjian, karena sebelumnya 4 pelajar tersebut sudah sempat ditegur saat berada di kawasan Simpang 6 Tais. Lalu kemudian mereka berpindah ke Masjid Falihin.
“Setelah menyerahkan diri, kita panggil orang tua mereka dan buat surat pernyataan, saat ini motornya sudah dikembalikan. Mereka harus buat perjanjian karena sebelumnya sudah diingatkan, namun malah berpindah ke Masjid,” sesal Herri.
Herri menyebutkan awalnya Satpol PP ingin patroli ke Masjid Falihin sejak beberapa waktu lalu, karena sudah banyak laporan masuk bahwa masjid tersebut kerap disalahgunakan. Bahkan dari keterangan pelajar yang diamankan, mereka mengakui kerap “Beraktifitas” di sana dan tidak hanya mereka saja yang melakukan hal tersebut.