Ketika seseorang kurang bersosialisasi, otak mungkin tidak terpapar pada tingkat rangsangan yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi kognitif yang optimal.
Percakapan, diskusi, dan interaksi sosial memicu berbagai proses kognitif seperti memproses informasi, memori kerja, dan mengaktifkan berbagai area otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori. Kurangnya interaksi sosial dapat mengurangi latihan otak ini.
Kurangnya interaksi sosial dapat menyebabkan perasaan isolasi emosional atau depresi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk daya ingat.
BACA JUGA:Kenapa Bengkulu Masih Defisit Beras? Ini Penyebabnya dan Daftar Produksi Beras Per Kabupaten
BACA JUGA:Awas Keracunan! Helm Kotor dan Bau Bisa Bawa Berbagai Masalah! Ayo Hindari dengan Cara Mudah Ini…
Terisolasi secara sosial dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi, yang dapat mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi dan memperhatikan informasi baru, serta mengingat informasi yang ada.
Interaksi sosial dapat memberikan motivasi tambahan untuk belajar dan mengingat informasi.
Tanpa dukungan sosial, seseorang mungkin kurang termotivasi untuk melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan daya ingat.
Utuk mengurangi risiko penurunan daya ingat yang disebabkan oleh kurang bersosialisasi, penting untuk menjaga keterlibatan sosial yang sehat dan aktif.