Dengan adanya hal ini, artinya Bunga rafflesia hasil budidaya Gupardi setidaknya sudah tiga kali mekar sempurna.
BACA JUGA: 13 Desa di Ulu Talo Bantu Pendirian Tower Telekomunikasi Dengan Bergotong Royong
BACA JUGA:Bayar PBB Bisa Lewat Retail Modern, Tidak Harus Bayar di Bank
Awalnya pada 7 November 2022. Yang kedua kembali mekar pada 14 Desember 2023. Terakhir yang saat ini kembali mekar dengan diameter kurang lebih 50 cm sejak 18 Juni lalu.
Gupardi memberikan kiat yang dilakukan untuk membudidayakan bunga rafflesia, kuncinya yakni harus disesuaikan dengan kultur tanah dan kelembaban suhu udara yang sama dengan habitatnya.
"Yang penting inang yang kita tanam di kelembaban suhu udara dan kultur tanahnya yang sesuai. Jadi tidak bisa sembarang tanam seperti didaerah dataran rendah,” ungkap Gupardi.
BACA JUGA:Wakapolres Seluma dan Sejumlah Perwira Dimutasi, Ini Daftar Namanya
BACA JUGA:Momen Idul Adha, Ketua DPRD Seluma Ajak Masyarakat Terapkan Hal Positif
Gupardi mengisahkan, ia melakukan budidaya bunga Rafflesia Arnoldi berawal dari tekadnya yang ingin melestarikan bunga rafflesia yang statusnya terancam punah.
Awalnya memang ada bunga rafflesia Arnoldi yang mekar di kebunnya dulu namun akhirnya layu, kemudian Gupardi mengambil inangnya,
lalu dipotong menjadi beberapa bagian dan ditanam di sekitar areal perkebunan kopi miliknya sehingga bisa mekar seperti saat ini.
Atas keberhasilnnya, saat ini Gupardi juga meraih jabatan sebagai Ketua Asosiasi Pengolah Perhutanan Sosial Provinsi Bengkulu.
Selain itu juga, Gupardi pun pernah mendapat apresiasi dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu dalam menjaga kelestarian alam saat ini.
Jika anda tertarik mengunjunginya, anda harus menempuh perjalanan dari Kelurahan Pasar Tais ke arah Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara sekitar 17 kilometer. Setelah tiba Desa Lubuk Resam, dilanjutkan perjalanan melalui perkampungan warga sekitar 3 kilometer, untuk menempuhnya bisa dilakukan dengan jalan kaki atau sepeda motor.