KORANRB.ID – Provinsi Bengkulu nyaris tidak pernah mengeluhkan ketersediaan daging segar untuk konsums, terutama daging sapi.
Bahkan saat peringatan hari besar, dimana permintaan daging sapi meningkat, ketersediaan daging sapi di pasaran tidak pernah kurang.
Walaupun terjadi kenaikan harga daging, itu murni karena mekanisme pasar saat permintaan meningkat.
Seperti saat hari raya Idul Fitri, pergantian tahun atau Idul Adha saat masyarakat membeli sapi untuk berkurban.
BACA JUGA:Dana TPG Masuk Kasda, Dana THR Masih Ditunggu
Untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi atau daging segar di Provinsi Bengkulu, ternyata hanya mengandalkan pasokan dari peternak lokal. Bahkan sapi dari Bengkulu juga dipasok untuk memenuhi kebutuhan daging luar daerah. Seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
Salah satunya dari peternak Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki populasi sapi terbanyak dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:150 Peserta Ramaikan Lomba MTQ Kabupaten
Tahun 2022 lalu, di Bengkulu Utara terdapat 44.401 ekor sapi, berikutnya ada kabupaten Seluma dengan 25.500 ekor sapi yang ada 2022 lalu.
Selisih jumlah ekor sapi antara Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma ini cukup jauh menunjukan jika Bengkulu Utara menjadi kabupaten menjaga ketersediaan daging di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu Kabupaten Bengkulu Utara sendiri terdiri dari 19 Kecamatan dan tak semua kecamatan memiliki jumlah ternak sapi yang besar.
Kecamatan Kota Arga Makmur dan Kerkap adalah Kecamatan yang memiliki ternak sapi dengan jumlah terbesar di Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Hibah Pilkada Seluma Rp 35 Miliar, Bupati: Semoga Dikelola dengan Bijak
Bahkan, saat virus kuku dan mulut mulai menyerang Indonesia, hal ini tidak membuat peternak menjual ternak sapinya dan jumlah ternak sapi di Bengkulu Utara tetap besar.
Hanya saja Pemkab Bengkulu Utara terus melakukan vaksinasi pada sapi peternak termasuk dengan melakukan pencegahan dengan melarang ternak sapi dilepas liarkan.