Desain ini membuat Jong Java mampu berlayar cepat dan stabil, bahkan di tengah lautan yang ganas.
Peran Jong Java dalam perdagangan tidak bisa diabaikan. Kapal ini merupakan tulang punggung armada dagang Majapahit yang menghubungkan berbagai pusat perdagangan di Asia.
Barang-barang seperti rempah-rempah, kain sutra, keramik, dan berbagai hasil bumi diperdagangkan melalui jalur maritim yang dilayari Jong Java.
BACA JUGA:Jangan Biarkan Kipas Angin Anda Berdebu, Dampaknya Sangat Berbahaya untuk Kesehatan hingga Kebakaran
Kapal-kapal ini sering berlayar menuju Malaka, yang pada saat itu merupakan salah satu pelabuhan dagang terbesar di Asia Tenggara, dan bahkan hingga ke Cina dan India.
Kapal Jong Java tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai alat diplomasi.
Kedatangan armada Jong Java di pelabuhan asing sering kali dianggap sebagai tanda persahabatan dan hubungan baik antar kerajaan.
Hal ini menunjukkan bahwa selain sebagai pusat perdagangan, Majapahit juga memiliki pengaruh politik yang kuat di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Daftar 28 OPD Pemkab Bengkulu Utara dapat Rapor Merah, Ini Alasannya
BACA JUGA:Jelang Lahiran, Pertimbangkan Hal Ini Jika Ingin Lahiran Normal atau Caesar
Pengaruh kapal Jong Java terhadap kebudayaan maritim di Nusantara sangat signifikan.
Teknologi pembuatan kapal tanpa paku dan teknik pelayaran yang canggih menunjukkan tingkat keterampilan yang tinggi dari para pembuat kapal Java kuno.
Pengetahuan ini kemudian diwariskan dari generasi ke generasi, dan beberapa teknik tradisional masih digunakan oleh para pengrajin kapal hingga saat ini.
Selain itu, Jong Java juga menjadi inspirasi dalam seni dan sastra.
BACA JUGA:Usia Kandungan 9 Bulan, Lakukan Hal Ini Agar Proses Melahirkan Lancar