Raden Ajeng Kartini adalah simbol emansipasi perempuan di Indonesia.
Lahir di Jepara, ia dikenal karena perjuangannya dalam memajukan pendidikan dan hak-hak perempuan melalui surat-suratnya yang kemudian dibukukan dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang".
3. Martha Christina Tiahahu.
BACA JUGA:Suka Air! Berikut 7 Fakta Unik Ajag, Anjing Liar Mirip Rubah
Pahlawan muda dari Maluku ini turut serta dalam perlawanan melawan Belanda pada abad ke-19.
Meski usianya masih sangat muda, semangat juangnya sangat besar, dan ia berjuang bersama ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu.
4. Dewi Sartika.
Dewi Sartika adalah tokoh pendidikan dari Jawa Barat yang mendirikan sekolah untuk perempuan, Sekolah Istri, pada tahun 1904.
Ia berjuang untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi perempuan agar mereka dapat mandiri.
BACA JUGA:Jangan Biarkan Kipas Angin Anda Berdebu, Dampaknya Sangat Berbahaya untuk Kesehatan hingga Kebakaran
5. Nyi Ageng Serang.
Nyi Ageng Serang, lahir dengan nama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, adalah seorang pahlawan dari Yogyakarta yang berjuang melawan kolonialisme Belanda.
6. Rohana Kudus.
Rohana Kudus adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Ia mendirikan surat kabar Soenting Melajoe pada tahun 1912 dan aktif memperjuangkan pendidikan serta hak-hak perempuan melalui tulisannya.