Dikutip dari Arizone State University, Katak tersebut mempunyai tonjolan - tonjolan seperti tanduk di kepala dan tubuhnya yang berfungsi untuk melindungi diri dan menyamarkan diri dengan lingkungan disekitarnya.
BACA JUGA:Larvanya Suka Menggulung Daun Pisang, Berikut 5 Fakta Unik Kupu-Kupu Pisang
Pada saat katak bertanduk merasa terancam oleh predator, maka ia akan meningkatkan tekanan darahnya dengan menutup pembuluh darah di kepala dan lehernya.
Oleh sebab itulah, darah akan keluar dari mata dan hidungnya dengan tekanan tinggi.
Uniknya, darah tersebut dapat menyembur hingga jarak 2 (dua) meter dan mengenai mata atau mulut predatornya.
BACA JUGA:Punya Keunikan Tersendiri! Berikut 5 Famili Ular Paling Terkenal
Adapun darah yang disemprotkan oleh katak bertanduk mengandung zat kimia yang berbau tidak enak dan beracun bagi beberapa jenis hewan, seperti anjing dan kucing.
Dikutip dari National Geographic, hal tersebut dapat membuat predator merasa mual dan menghindari katak bertanduk di kemudian harinya.
BACA JUGA:Andalan bagi Para Petani! Berikut 5 Fakta Unik Ular Banteng
2. Dari tulangnya, katak dapat membuat cakar
Katak berbulu dengan nama ilmiahnya Trichobatrachus robustus, merupakan salah satu jenis katak yang dapat menyemburkan darah dari kulitnya.
Jenis katak ini hidup di hutan - hutan basah di Afrika Tengah, seperti Kamerun, Gabon dan Kongo.
BACA JUGA:Suka Maling Jemuran! Berikut 5 Fakta Unik Elang Merah, Predator yang Ajari Anaknya Pura-pura Mati
Dimana katak ini disebut berbulu karena pada musim kawin, jantan memiliki papila dermal, yaitu tonjolan-tonjolan seperti rambut yang tumbuh di sisi dan kaki belakangnya.
Adapun papila dermal tersebut dapat berfungsi untuk membantu pernapasan dengan meningkatkan luas permukaan kulit yang bisa menyerap oksigen.
BACA JUGA:Dapat Mengenali Manusia! Berikut 7 Fakta Unik Murai Australia, Burung Pengicau