KEPAHIANG, KORANRB.ID - Keberadaan rumah tak layak huni (RTLH) masih mudah ditemukan di pusat kota Kabupaten Kepahiang.
Salah satunya di Desa Weskust Kecamatan Kepahiang yang hanya berjarak sekitar 10 menit perjalanan.
Di sini, dari pendataan desa setidaknya ada 4 kepala keluarga (KK) dengan kondisi hunian tak layak huni karena miskin.
Mereka tinggal dengan hunian dari dinding pelupuh dan berlantai tanah. Kondisi tersebut telah disikapi langsung Dinas Sosial Kabupaten Kepahiang, dengan terjun langsung ke lokasi.
BACA JUGA:Tersisa 14.009 Data Pemilih Belum Dicoklit
BACA JUGA:Ekor Lebih Panjang dari Tubuh! Berikut 6 Fakta Unik Kadal Rumput
Kadis Sosial Kabupaten Kepahiang Helmi Johan, M.Pd menyampaikan telah ke lokasi berdasarkan laporan warga.
Pihaknya melakukan asessemen RST terhadap hunian tak layak yang ada di Desa Weskust.
"Kita sudah ke lokasi. Asessemen RST kita lakukan dengan harapan ada tindaklanjutnya segera," ujar Helmi.
Terkait bantuan renovasi atau rehab rumah tak layak huni menjadi layak huni, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kepahiang telah melayangkan usulan 2.500 RTLH mendapatkan bantuan program bedah rumah atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Adapun realisasinya, sejauh ini belum mendapat jawaban pasti. Teknisnya, pemerintah pusat mengalokasikan kuota bedah rumah setelah terlebih dahulu menurunkan tim survey. Dari sini pula, berapa kuota resmi bedah rumah untuk Kabupaten Kepahiang akan diketahui.
Sebagai gambaran, Kabupaten Kepahiang sempat nihil bantuan bedah rumah di tahun 2022.
BACA JUGA:Ada Temuan di Kepahiang, Pencairan Dana Desa 2024 Tersendat
BACA JUGA:Bawaslu: Laporkan Semua Indikasi Pelanggaran Pilkada 2024 ke Sini
Pada tahun 2023, Kabupaten Kepahiang mendapatkan bantuan 230 unit bedah rumah. Tahun lalu, sebaran penerima hanya di 3 kecamatan saja.