Selain itu, aktivitas geologis seperti erupsi gunung berapi juga dapat memperkaya air laut dengan mineral-mineral baru.
Sedangkan hal yang mempengaruhi kadar garam nya, daerah dengan penguapan yang tinggi cenderung memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi di lautnya.
Ini karena proses penguapan yang intensif meninggalkan garam-garam di belakang.
Selain iklim, faktor geografis seperti kedalaman laut dan arus laut juga mempengaruhi distribusi dan konsentrasi garam di berbagai bagian laut.
Pemanfaatan laut untuk industri, pertanian, dan kebutuhan domestik manusia dapat mempengaruhi kualitas air laut.
Limbah industri dan pertanian dapat memperkenalkan zat-zat tambahan ke dalam laut yang mempengaruhi komposisi kimianya.
Konsentrasi garam yang tinggi di laut memiliki beberapa dampak penting, bagi organisme laut yang telah beradaptasi dengan konsentrasi garam yang tinggi dalam proses evolusi mereka.
Beberapa organisme bahkan bergantung pada konsentrasi garam yang khas untuk fungsi tubuh mereka.
BACA JUGA:Sepintas Mirip! Berikut 8 Perbedaan Kelabang dan Kaki Seribu
Perubahan dalam konsentrasi garam dapat mengganggu ekosistem laut secara keseluruhan, termasuk penurunan populasi spesies tertentu atau perubahan dalam komunitas biologis di suatu wilayah.
Air laut yang terlalu asin tidak dapat digunakan untuk konsumsi atau pertanian tanaman tertentu tanpa proses desalinasi yang mahal dan energi-intensive.
Air laut memiliki rasa asin karena kandungan garam yang tinggi, terutama natrium klorida.
Faktor-faktor seperti proses evapotranspirasi, interaksi dengan tanah dan batuan, serta iklim dan geografi mempengaruhi kadar garam di laut.
BACA JUGA: Bupati Gusnan Beri Saran Kemajuan Wisata Bengkulu Selatan Begini
Pemahaman ini penting untuk melindungi dan mengelola sumber daya laut yang penting bagi kehidupan di Bumi.