BACA JUGA:Tak Sama dengan Kelabang! Berikut 4 Fakta Unik Kaki Seribu
Hal tersebut dikarenakan adanya fenomena kecenderungan jenis hewan penghuni laut dalam untuk menjadi lebih besar daripada kerabatnya yang hidup di air dangkal di seluruh rentang taksonomi yang luas (deep sea gigantism).
Dikutip dari ZME Science, deep sea gigantism atau gigantisme laut dalam, adalah tendensi makhluk hidup laut dalam untuk tumbuh dengan ukuran yang jauh lebih besar daripada kerabatnya yang hidup di perairan dangkal.
BACA JUGA:Status Terancam! Berikut 6 Fakta Astrapia Ekor Pita, Burung Unik asal Papua Nugini
Dimana fenomena tersebut kebanyakan dialami oleh invertebrata, binatang yang tidak bertulang punggung.
Adapun penyebab perbedaan ukuran masih menjadi suatu misteri.
Para peneliti menduga bahwa dengan mempunyai ukuran tubuh yang besar merupakan cara adaptasi hewan dalam menghadapi tekanan laut dalam yang sangat besar.
BACA JUGA:Ekor Lebih Panjang dari Tubuh! Berikut 6 Fakta Unik Kadal Rumput
Hal ini dikarenakan selain isopod, hal ini juga dialami kepiting laba-laba Jepang dengan nama ilmiahnya Macrocheira kaempferi dan cumi-cumi raksasa dengan nama ilmiahnya Architeuthis dux.
4. Makanan utama isopod adalah bangkai
Isopod raksasa adalah krustasea karnivora yang memakan bangkai.
BACA JUGA:Ekor Lebih Panjang dari Tubuh! Berikut 6 Hewan Unik dengan Ekor Terpanjang
Hal ini dikarenakan makanan yang ada di dasar laut hanya sedikit.
Hewan ini memakan apapun yang “jatuh” dari bagian laut yang lebih dangkal, seperti bangkai paus, ikan dan cumi-cumi.
Isopod juga diyakini bisa memakan hewan yang bergerak lambat, seperti teripang dengan nama ilmiahnya Holothuroidea.
Dimana isopod raksasa menggunakan mulutnya yang kompleks untuk menusuk, mencabik dan mengeluarkan isi perut mangsanya.