BINTUHAN, KORANRB.ID - Karena rentan terjadi Bullying, atau kekerasan pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaur minta untuk untuk tingkatkan pengawasan.
Apalagi di zaman serba modern seperti saat ini, penggunaan handphone yang tidak ada batasan bisa membuat para siswa melakukan tindakan kekerasan.
Jika sampai terjadi dampaknya tentu akan sangat besar, bisa merusak mental para siswa baru.
"Untuk mencegah tindakan bullying di sekolah kita telah surati setiap sekolah, agar MPLS dijalankan sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku," kata Kepala Disdikbud Kaur Sumari, M.Pd.
BACA JUGA:Sisakan 50 Desa Lagi, Agustus Batas Akhir Pengajuan DD Tahap II
Dia mengungkapkan, pada dulu MPLS lebih dikenal dengan sebutan Masa Orientasi Siswa (MOS), yang jaman dulu peserta didik baru diminta menggunakan atribut berbagai macam serta tugas yang aneh harus dilakukan.
Hal ini untuk melakukan pembentukan karakter bagi para pelajar baru, dan juga melakukan pengenalan di lingkungan sekolah.
Untuk itu, MPLS di tahun ini benar-benar dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Peran guru sangat penting dalam MPLS ini, jangan lepas tangan dengan para siswa saja," ujar Sumari.
BACA JUGA:Berkeliaran di Atap Rumah! Berikut 4 Fakta Unik Ular Cecak
Ditambahkan Sumari, kekerasan bukanlah budaya dan tak boleh terjadi di dunia pendidikan.
Karena, kegiatan itu justru akan merugikan siswa yang menjadi objek kekerasan maupun si pelakunya.
Ia juga sudah menghimbau kepada peserta MPLS agar tidak mematuhi keinginan para seniornya jika berbau kekerasan.
“Kegiatan MPLS ini adalah membangun siswa agar lebih mengenal sekolah, teman-teman baru. Tidak ada perpeloncoan dan membawa (barang) yang aneh-aneh,” tegasnya.
BACA JUGA:Mitos Mata Bintitian Karena Ngintip, Simak Penjelasannya