Bupati Seluma Panggil Camat dan Kades, Polemik Mahasiswa KKN UINFAS Menuju Damai

Sabtu 13 Jul 2024 - 23:05 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : Patris Muwardi

BACA JUGA:Pemicu Kematian Ibu dan Anak di Kepahiang Masih Misteri

Atas hal tersebut, Kades meminta solusi terbaik dari polisi untuk menghadapi kasus ini, apakah sebaiknya difasilitasi untuk berdamai ataukah bisa dilanjutkan ke ranah hukum.

"Kami tidak ingin banyak hal, cukup selesaikan permasalahan ini sehingga kedua pihak tidak ada perselisihan lagi dan nama desa tidak terus menerus menjadi sorotan. Jika berkenan, tadi kami juga meminta agar polisi dapat membantu memfasilitasi,” harap Kades. 

Dikonfirmasi, Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, AKP. Dwi Wardoyo, SH, MH melalui Kanit Pidum, Ipda. Bambang Ilyadi mengaku memang sudah melakukan klarifikasi terhadap Kades Air Latak. 

Karena permasalahan ini sudah menjadi atensi dari Polda Bengkulu. Namun sejauh perkembangan yang dilakukan polisi, akhirnya disarankan untuk kedua belah pihak untuk melakukan mediasi. 

Terlebih lagi, Kades dan pihak mahasiswa informasinya memang akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik baik.

“Kami sudah melakukan klarifikasi, sejauh ini kami hanya sebatas untuk menyarankan mediasi. Dan kedua belah pihak informasinya juga sepakat untuk hal tersebut, jika Pemkab memang bersedia untuk menengahinya kami persilahkan,” ungkap Bambang.

Hal senada juga diutarakan oleh salah satu anggota kelompok KKN berinisial YP. 

Ia mengatakan bahwa memang saat ini mereka ingin menempuh jalur damai dengan cara menyelesaikan permasalahan ini secara baik baik.

“Iya bang bagusnya juga seperti itu (Damai,red). Mending damai biar tidak tambah panjang permasalahannya. Kami mau tuntaskan secara baik baik,” ungkap mahasiswa ini.

Sebelumnya diberitakan bahwa Ketua Kelompok KKN 149, yakni RDA.

BACA JUGA:Modus Minta Antar, Pengangguran Coba 'Gagahi' Remaja Putri di Kebun, Begini Nasib Pelaku

BACA JUGA:Pasar Bawah Pusat Festival Kebudayaan Bengkulu Selatan, Ajang Promosi Daerah

Sebelumnya, mereka mengaku proses KKN berjalan dengan lancar dan diterima baik oleh masyarakat sekitar. 

Namun setelah berjalan beberapa hari, ada beberapa oknum pemuda desa yang mengusik dan memberikan beberapa ancaman sehingga mengganggu proses berjalannya KKN.

“Selama 7 hari di lokasi tersebut, beberapa pemuda desa datang dengan keadaan mabuk, ada satu malam pemuda tersebut membawa tuak dan speaker organ masuk ke dalam sekretariat,” ungkap RDA.

Kategori :