Hal ini dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan siswa jika dilakukan di luar sekolah atau di luar jam sekolah.
“Karena sangat rentan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika itu dilakukan di luar sekolah atau luar jam sekolah, apalagi langsung dilakukan oleh kakak kelas,” katanya.
Ditambahkannya, saat ini sekolah-sekolah di Bengkulu Utara sudah memiliki jumlah guru yang cukup.
BACA JUGA:Coklit Hampir Rampung, 2.242 Pemilih Kaur TMS
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Didaftarkan Ikut Penjaringan PKB untuk Pilgub Bengkulu
Sehingga tidak boleh ada lagi kelas atau aktivitas siswa yang tidak terpantau oleh guru.
“Sesuai dengan arahan Bupati, disiplin bukan hanya pada siswa, namun juga seluruh penyelenggara pendidikan di sekolah, termasuk guru,” tegasnya.
Langkah pengawasan yang dilakukan ini bukan hanya untuk mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah, namun juga hal-hal yang bersifat kekerasan pada anak atau siswa di sekolah.
“Maka kita melakukan pencegahan. Salah satunya dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa dan jauh dari perbuatan kekerasan apapun,” pungkas Fahrudin.