KEPAHIANG,KORANRB.ID - Telah melewati semester 1 Tahun Anggaran (TA) 2024, raihan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang masih jauh dari target.
Terkait hal ini, Sekda Kabupaten Kepahiang Dr. Hartono meminta seluruh OPD memaksimalkan capaian PAD. Pencapaian PAD 2024 lanjut Sekda, tak mesti menunggu akhir tahun.
"Jangan tunggu sampai akhir tahun. Capaian PAD mesti dimaksimalkan,’’ tegas Sekda.
Sejauh ini, berdasarkan catatan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepahiang capaian PAD hingga Juni 2024 masih di bawah 30 persen. Tepatnya diangka 29 persen, atau sekitar Rp15,3 miliar.
BACA JUGA:Sudah Ada 3 Tower BTS Tapi Internet Tetap Lemot, Bawaslu Kepahiang Bilang Begini
BACA JUGA:Awasi Masa Perbaikan Dukungan Calon Independen Pilkada Kepahiang
Realisasi PAD terbesar hingga Juni 2024 lalu berasal dari penerimaan pajak daerah, deviden dan penerimaan pengembalian TGR yang dikelola oleh BKD dengan nilai lebih kurang lebih Rp7 miliar.
Serta, raihan PAD dari RSUD Rp6,3 miliar. Sebagai gambaran, di TA 2024 target perolehan PAD mencapai Rp 52,5 miliar atau meningkat ketimbang PAD 2023 sebesar Rp41,9 miliar.
Melihat masih rendahnya raihan PAD 2024, bukan tak mungkin capaian target terancam tak terpenuhi.
Dengan sisa waktu yang ada, OPD di lingkungan Pemkab dibebankan untuk merealisasikan target PAD.
BACA JUGA:Dinas Dikbud Bengkulu Tengah Gelar Sosialisasi Stop Bullying di Sekolah
Dalam hal memenuhi capaian PAD, PR bagi BKD adalah bagaimana menuntaskan angka tunggakan Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) di TA 2023 yang masih mencapai Rp840 juta.
Tak hanya sektor PBB-P2, sektor lain yang berpotensi besar mendulang PAD adalah, penarikan pajak rumah makan yang saat ini telah menggunakan aplikasi.
Sektor pendapatan yang menjadi pendongkrak capaian PAD lainnya, adalah pajak daerah. Pada 2023, sektor pajak daerah terkumpul hingga Rp8,3 miliar dari target Rp7,4 miliar yang ditetapkan.