Neraca Perdagangan Indonesia Catat Surplus Perdagangan di Tengah Penurunan Ekspor

Rabu 17 Jul 2024 - 22:59 WIB
Reporter : Sumarlin
Editor : Sumarlin

KORANRB.ID - Neraca perdagangan Indonesia Juni 2024 kembali mencatatkan surplus sebesar USD 2,39 miliar.

Surplus ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 4,43 miliar dan defisit migas sebesar USD 2,04 miliar. 

Surplus ini melanjutkan tren surplus secara beruntun selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Secara  kumulatif  pada  semester  I  (Januari-Juni)  2024,  neraca  perdagangan  Indonesia  mencatatkan  surplus sebesar USD 15,45 miliar.

Surplus tersebut lebih rendah dari surplus periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai USD 19,92 miliar.

BACA JUGA:Tampil Perdana di Asia Tenggara, Suzuki Tampilkan Konswo Mobil Listrik di Indonesia

Surplus semester I 2024 terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 25,55 miliar dan defisit migas sebesar USD 10,11 miliar.

“Kemendag  optimis  tren  surplus  ini  dapat  dipertahankan meskipun  surplus  neraca  perdagangan  Indonesia Semester  I  2024  turun  dibandingkan  periode  yang  sama  tahun  lalu.  Momentum  ini  harus  dimanfaatkan  untuk meningkatkan ekspor melalui sejumlah strategi," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. 

Zulkifli Hasan  menyebut,  beberapa  strategi  tersebut, diantaranya  dengan  memperkuat  transformasi struktur ekspor serta memperluas pasarekspor ke ASEAN, Timur Tengah, Afrika,dan Amerika Latin. 

"Kemendag juga memperkuat peran perwakilan perdagangan luar negeri dan digitalisasi perdagangan,” jelasnya. 

Dijelaskan Zulkifli,  selama  Juni  2024,  negara-negara  mitra  dagang  utama  seperti  India,  Amerika Serikat  (AS),  dan  Filipina  masih  menyumbang  surplus  perdagangan  terbesar  dengan  total  mencapai  USD  3,16 miliar.

Sementara penyumbang defisit perdagangan terdalam adalah Singapura, Tiongkok, dan Australia dengan total defisit sebesar USD 2,27 miliar.

Pada Juni 2024, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 20,84 miliar.

BACA JUGA:Bingung Pilih Batu untuk Bangunan Rumah, Ini Kelebihan dan Kekurangan Bata Merah, Hebel dan Batako

Nilai ini turun 6,65 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM), tetapi tetap mengalami peningkatkan sebesar 1,17 persen dibanding Juni tahun sebelumnya (YoY). 

Kategori :