BACA JUGA:Koalisi Pilwakot Bengkulu 9 Parpol Pecah, Benny-Suprianto, Dedy Black-Agi dan Dani-Suimi Mencuat
Di komplek perumahan mereka fasilitas yang disediakan hanyalah jalan yang masih dikatakan belum layak.
"Tempat kami hanya jalan yang ada dan itu tidak layak.
Kami berjalan seperti berjalan di pegunungan, batu semuanya," ungkap Billy.
Billy berniat untuk melaporkan minimnya fasum dan fasos di komplek perumahan mereka ke Dinas Perumahan dan Pemukiman.
BACA JUGA: Masih Persoalan Sertifikat, Lelang Mess Pemkab Lebong di Bandung Terhambat
Sebab mereka salah satu instansi yang merekomendasikan pengeluaran izin membangun perumahan kepada para developer.
"Kita akan buat surat aduan liat saja nanti," jelas Billy.
Jika fasum dan fasos tersedia memadai di komplek perumahan, warga tentu akan lebih tenang.
“Kalau ada taman bermain untuk anak kami, kami juga bisa berolahraga di taman itu.
BACA JUGA: 100 Pelanggar Terkena Tilang ETLE di Lebong, Mayoritas Remaja Berbonceng Tiga
Hak kami untuk mendapatkan fasum dan juga fasos,” terang Billy.
Keluhan juga dating dari warga Perumahan Tirta Dewa, Kelurahan Pagar Dewa, Lailah Fatmawati.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya sudah tinggal di perumahan tersebut selama 10 tahun.
Hingga sekarang tempat olahraga serta masjid di perumahan mereka tidak ada.
BACA JUGA:Penyelidikan Dugaan Pungli PTM Berlanjut, 4 Saksi Diperiksa