ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Ini peringatan pada masyarakat, terutama yang memiliki hewan dengan status hewan pembawa rabies (HPR). Diantaranya kucing, anjing dan monyet.
Pasalnya, tahun ini Pemkab Bengkulu Utara memiliki stok vaksin anti rabies yang sangat sedikit dibandingkan jumlah HPR yang ada di Bengkulu Utara.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi menerangkan terdata 18.685 ekor HPR di Bengkulu Utara.
Sedangkan Bengkulu Utara hanya memiliki 2.300 dosis vaksin anti rabies. Masing-masing 1.000 dosis dari APBD Bengkulu Utara dan 1.300 dosis penyaluran Pemprov Bengkulu.
BACA JUGA:Gaji PPPK Bengkulu Utara Dibayar 3 Bulan, Secara Bertahap Selama 2 Minggu
BACA JUGA:Ternyata Ini Resep Umur Panjang Orang Jepang yang Bisa Menjadi Panutan
Artinya, ada 16.385 HPR berpeluang tak mendapatkan vaksin anti rabies. ‘’Jumlah ketersediaan vaksin dan jumlah HPR, memang terpaut cukup jauh, mencapai 16.385, ” ujarnya.
Kerena itu Pemkab Bengkulu Utara mencoba mengajukan kembali penambahan vaksin anti rabies. Baik itu dari APBD Bengkulu Utara maupun dari APBD Provinsi Bengkulu hingga dari Kementerian.
HPR yang menjadi target vaksinasi anti rabies adalah hewan jenis kucing, anjing dan monyet. Hewan ini memiliki potensi menularkan rabies sehingga masuk dalam target vaksinasi.
“Karena memang hewan tersebut sangat sering berinteraksi dengan manusia sehingga sangat rawan menjadi penular rabies jika memang menggigit atau mencakar manusia,” terang Abdul Hadi.
BACA JUGA:Pj Walikota Ajak Guru Ikut Pelatihan Website dan Lomba Menulis, Kerja Sama dengan YPRB
BACA JUGA:Rp34,8 Miliar Dana Desa Untuk Ketahanan Pangan, Ketercukupan Gizi Masyarakat
Untuk itu, 2.300 vaksin anti rabies tersebut juga akan ditempatkan di Puskeswan milik Dinas Peternakan. Pemilik hewan bisa datang untuk melakukan vaksinasi, menghindari hewan peliharaannya tersebut terpapar rabies dan menularkannya pada manusia.
“Kita terus mencoba mengajukan untuk penambahan vaksin tersebut. Setidaknya bisa mencukupi jumlah HPR yang ada di Bengkulu Utara,” sampai Abdul Hadi.